INSIDEN KRITIS CALON PSIKOLOG: SEBUAH REFLEKSI ATAS PRAKTIK KERJA PROFESI

Authors

  • Ignatius Darma Juwono Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Abstract

Untuk menjadi psikolog di Indonesia, seorang mahasiswa lulusan S1 psikologi harus melanjutkan pendidikan ke jenjang magister di program Psikologi Profesi di mana komponen terbesar dalam pendidikannya adalah melakukan kerja praktik. Selama 560-640 jam mahasiswa melakukan penanganan kasus dengan dibimbing oleh seorang pembimbing kasus. Walau sudah dibimbing secara intensif, namun kompetensi sebagai psikolog tidak dapat dibentuk dalam waktuyang terbatas. Karena itu seorang calon psikolog perlu untuk melihat pengalamannya melakukan kerja praktik dan menemukan sendiri area pengembangan untuk menjadi psikolog yang kompeten. Penelitian ini bertujuan untuk melihat refleksi calon psikolog yang telah menyelesaikan praktik kerja profesi untuk menemukan kejadian-kejadian penting dan pembelajaran yang mereka dapatkan selama praktik kerja profesi menggunakan teknik insidenkritis yang biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan praktis atau pembelajaran bagi seseorang. Wawancara kelompok terfokus secara mendalam terhadap 12 mahasiswa menunjukkan bahwa praktik kerja profesi merupakan proses intensif yang menuntut mahasiswa bertemu berbagai pihak (klien, orangtua, pihak sekolah, pembimbing, dan penguji) memberi umpan balik secara nyata mengenai area pengembangan profesional yang masih harus dilakukan oleh para calon psikolog. Pengalaman kegagalan dalam membangun relasi profesional dengan klien, orangtua dan guru ataupun gagal dalam menganalisis kasus secara mendalam memberi dampak kesadaran akan pentingnya membina hubungan baik dengan pihak lain dan peningkatanpenguasaan teoritis saat mereka praktik sebagai psikolog.

Published

2014-06-01

Issue

Section

Articles
Abstract views: 124