Damianus Journal of Medicine https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus <div> <p>Damianus Journal of Medicine (DJM) is a scientific medical journal presenting the latest updates in medical and health research. <br>DJM had been published since 2002 by the School of Medicine and Health Sciences - Atma Jaya Catholic University of Indonesia.</p> <p>Damianus Journal of Medicine has been accredited&nbsp;<strong>Sinta 3</strong>&nbsp;on December 27th, 2021, by the <strong>Ministry of Research, Technology, and Higher Education&nbsp;Republic of Indonesia</strong> as an academic journal in <strong>Director Decree (SK Dirjen) No. 164/E/KPT/2021.</strong><br>It is now published three times per year, every April, August, and December.</p> <p>The editorial team invites researchers, practitioners, and students to write scientific developments in fields related to medicine and health.</p> </div> Atma Jaya Catholic University of Indonesia en-US Damianus Journal of Medicine 2086-4256 Penggunaan kondom pada remaja aktif seksual pra-nikah tahun 2009 di Indonesia: Analisis data sekunder https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/4723 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Peningkatan angka kejadian penyakit infeksi menular seksual salah satunya disebabkan oleh meningkatnya perilaku remaja yang aktif secara seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penggunaan kondom pada remaja aktif seksual di Indonesia tahun 2009.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian menggunakan data sekunder dari survei kesehatan reproduksi remaja di sekolah menengah atas di 4 provinsi di Indonesia yang dilakukan pada 2008-2009 oleh PPKUI atas dukungan Rutgers WPF Indonesia. Sebanyak 2315 siswa berpartisipasi dalam studi ini melalui pengisian angket (<em>self administered questionaires</em>).</p> <p><strong>Hasil: </strong>Terkait perilaku seksual sebanyak 9% remaja laki-laki dan 3,7% remaja perempuan menyatakan pernah melakukan hubungan seksual, dengan usia pertama kali melakukan hubungan seksual adalah 14,9 tahun. Penelitian kami menunjukkan 1,9% responden menggunakan kondom saat pertama kali hubungan seksual. Sementara, terkait sikap remaja terkait penggunaan kondom, 60% remaja di antaranya setuju penggunaan kondom dapat mencegah penyakit infeksi menular seksual, 60% remaja juga menyatakan adanya intensi menggunakan kondom kembali saat melakukan hubungan seks berikutnya. </p> <p><strong>Simpulan: </strong>Hubungan seks pranikah di kalangan remaja sekolah ditemukan meningkat, namun hanya sepertiga yang menggunakan kondom. Potensi penggunaan kondom di kalangan remaja tercermin melalui sikap positif terhadap manfaat penggunaan kondom untuk mencegah infeksi menular seksual. Selain itu, lebih dari separuh remaja yang pernah menggunakan kondom mempunyai niat untuk menggunakan kondom pada hubungan seksual berikutnya.</p> Hendri Hartati Ika Suswanti Copyright (c) 2024 Damianus Journal of Medicine http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 23 1 1 10 Efficacy and safety analysis of scleral fixation intraocular lens implantation using the Yamane technique https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/5208 <p><strong>Introduction: </strong>Cataract surgery technologies continue to manage complications. Current surgical methods for secondary Intra Ocular Lens (IOL) include Anterior Chamber IOL, Iris Claw IOL, and sutured and sutureless techniques of Scleral Fixation IOL (SFIOL). The Yamane technique of SFIOL is a novel, relatively safe, and easy method of sutureless SFIOL. This study aims to describe and analyze the surgical outcomes and complications of the Yamane IOL implantation technique.</p> <p><strong>Methods: </strong>A retrospective study of 21 eyes of 21 patients that underwent scleral fixation of IOL by the Yamane technique was observed. Demographic data, primary indications for surgery, best corrected visual acuity (BCVA), intraocular pressure (IOP) pre-operative and post-operative during follow-up, and complications were also analyzed.</p> <p><strong>Results: </strong>Twenty-one patients were included, with an average age of 52.57±23.41 years old. Eleven eyes with lens subluxation (52.4%), 9 eyes with aphakia (42.9%), and 1 eye with phacodonesis (4.8%) were indicated for the Yamane technique of SFIOL in this study. The preoperative mean BCVA was 2.2±0.9 LogMAR, while the 1-month postoperative BCVA was 1.1±0.9 LogMAR. The mean preoperative IOP was 15.81±6.7 mmHg, and the 1-month postoperative IOP was 16.00±7.7 mmHg. This study found that there was a significant improvement in BCVA with p=0.00 (p&lt;0.05), and there was no significant postoperative IOP spike with p=0.88 (p&lt;0.05). The main complications observed in this study were corneal edema (23.8%) and postoperative IOP spike (14,3%).</p> <p><strong>Conclusion: </strong>The Yamane SFIOL technique is a relatively safe approach for the surgical management of patients who need secondary IOL implantation with significantly improved visual function without significant complications.</p> Stephanus Anggara Siska I Wayan Jayanegara Putu Dian Megasafitri Ni Made Kartika Rahayu Copyright (c) 2024 Damianus Journal of Medicine http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 23 1 11 17 Hubungan tingkat aktivitas fisik terhadap tingkat kecemasan mahasiswa fakultas teknik selama pandemi COVID-19 https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/3074 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Aktivitas fisik diketahui sebagai salah satu metode untuk meningkatkan kesehatan mental. Namun, munculnya pandemi COVID-19 menyebabkan pengurangan frekuensi aktivitas fisik. Banyak literatur yang telah membahas mengenai hubungan aktivitas fisik terhadap gangguan cemas, namun penelitian tersebut belum pernah dilakukan pada mahasiswa fakultas teknik di Indonesia.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan jumlah sampel 101 mahasiswa Fakultas Teknik Unika Atma Jaya angkatan 2018-2020. Alat ukur yang digunakan adalah <em>International Physical Activity Questionnaire </em>(IPAQ) <em>long form </em>Bahasa Indonesia dan kuesioner <em>Generalized Anxiety Disorder 7-item </em>(GAD- 7). Analisis data menggunakan uji Kruskall Wallis diikuti dengan uji analisis <em>post-hoc</em> Dunn-Bonferroni dan uji korelasi Spearman.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Sebanyak 46 mahasiswa (45,55%) mencapai tingkat aktivitas fisik sedang dan sebanyak 41 orang (40,59%) tidak mengalami gangguan cemas. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat gangguan cemas (p=0,004). Ditemukan korelasi lemah negatif yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat gangguan cemas (p=0,033; r=-0,213)</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat gangguan cemas pada mahasiswa Fakultas Teknik Unika Atma Jaya angkatan 2018-2020, dengan korelasi lemah negatif yang signifikan.</p> Ludwieg Angelo Irwan Sirande Irene Irene Mahaputra Mahaputra Eva Suryani Copyright (c) 2024 Damianus Journal of Medicine http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 23 1 18 25 Uji coba modul yoga untuk mengatasi insomnia ringan-sedang pada mahasiswa kedokteran preklinik https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/4559 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum terjadi. Gejalanya dapat berupa sulit untuk tertidur, sering terbangun pada malam hari dan tidak dapat tertidur kembali, bangun terlalu dini, atau bangun dengan kondisi kurang segar. Mahasiswa kedokteran merupakan salah satu kelompok yang rentan untuk memiliki insomnia. Kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu kinerja kognitif dan motorik. Yoga dilaporkan dapat memberikan efek relaksasi sehingga dapat mengurangi gejala insomnia. Uji coba modul ini mengetahui pengaruh yoga terhadap insomnia tingkat ringan-sedang pada mahasiswa kedokteran.</p> <p><strong>Metode: </strong>Studi ini merupakan uji coba modul dengan menggunakan kelompok studi dan kelompok kontrol. Total partisipan ada 16 orang yang memenuhi kriteria penelitian. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner <em>Insomnia Severity Index</em> (ISI) untuk mengukur derajat insomnia dan 17 pertanyaan mengenai modul yoga. Intervensi latihan yoga dilakukan selama 8 minggu. Analisis data menggunakan uji-t berpasangan untuk mengetahui perubahan rerata skor ISI sebelum dan sesudah intervensi.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rerata skor ISI <em>pre-intervention</em> dan <em>post-intervention</em> (p&lt;0,001) pada kelompok studi. Modul yoga juga dapat diikuti dengan baik oleh partisipan.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Penelitian ini mengindikasikan bahwa latihan yoga berdasarkan modul yang telah disusun dapat mengurangi gejala insomnia pada mahasiswa kedokteran. Modul yoga juga dapat diikuti dengan baik oleh partisipan.</p> Lilis Grace Angelica Kodrata Astri Parawita Ayu Angela Shinta Dewi Amita Copyright (c) 2024 Damianus Journal of Medicine http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 23 1 26 34 Penurunan kadar malondialdehid (MDA) pada tikus putih jantan hiperlipidemia oleh pemberian ekstrak etanol bajakah tampala https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/4562 <p><strong>Pendahuluan</strong>: Penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah stroke dan penyakit jantung koroner. Salah satu faktor risiko adalah hiperlipidemia. Hiperlipidemia berisiko menyebabkan aterosklerosis. Stres oksidatif telah terbukti berperan pada hiperlipidemia dan aterosklerosis. Salah satu biomarker untuk menentukan stres oksidatif adalah malondialdehid (MDA). Penggunaan antioksidan dapat mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Bajakah tampala adalah tanaman yang mengandung berbagai metabolit sekunder yaitu flavonoid, fenol, tanin, dan saponin. Metabolit sekunder tersebut berperan sebagai antioksidan dan memiliki efek hipolipidemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak bajakah tampala dalam pengobatan penyakit hiperlipidemia.</p> <p><strong>Metode</strong>: Penelitian ini adalah studi eksperimental <em>in vivo</em> terhadap tikus dengan metode <em>pre-test </em>dan <em>post-test</em>. Sampel penelitian adalah 12 ekor tikus putih jantan <em>Sprague-Dawley </em>yang sehat dan tidak cacat berusia 8 minggu dengan berat badan ±200 gram. Tikus diinduksi hiperlipidemia selama 21 hari. Setelah itu, kelompok pertama diberikan ekstrak bajakah tampala dan kelompok kedua diberikan simvastatin selama 21 hari. Nilai absorbansi sampel campuran serum dengan reagen MDA <em>assay kit</em> pada panjang gelombang 450 nm, 532 nm, dan 600 nm diukur menggunakan metode spektrofotometri. Kadar MDA dihitung dengan rumus menggunakan nilai absorbansi tersebut. Data dianalisis dengan menggunakan uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil menunjukkan penurunan yang signifikan pada rerata kadar MDA tikus putih jantan hiperlipidemia yang diberikan ekstrak bajakah tampala (p&lt;0,05). Tidak terdapat perbedaan rerata penurunan kadar MDA yang signifikan antara yang diberikan ekstrak bajakah tampala dengan simvastatin (p&gt;0,05).</p> <p><strong>Simpulan</strong>: Pemberian ekstrak bajakah tampala terbukti efektif dalam menurunkan kadar MDA pada tikus putih jantan hiperlipidemia.</p> Richie Joneri Jojor Lamsihar Manalu Rita Dewi Zita Arieselia Copyright (c) 2024 Damianus Journal of Medicine http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 23 1 35 41 Risiko maternal terkait gizi dan hubungannya dengan pertambahan berat badan selama hamil https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/5409 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Pertambahan berat badan selama kehamilan yang ideal diharapkan dapat mendukung persalinan yang aman. Status gizi ibu prakehamilan menjadi acuan dalam menentukan pertambahan berat badan yang ideal di setiap trimester kehamilan. Asupan gizi yang adekuat, terutama asupan energi dan protein, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ini. Status gizi prakehamilan dan asupan gizi yang tidak mencukupi merupakan risiko maternal yang harus dipantau. Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk menganalisis hubungan antara status gizi ibu prakehamilan dan asupan energi-protein dengan pertambahan berat badan pada ibu hamil di Kecamatan Gandus.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini memiliki desain cross-sectional menggunakan data primer. Ibu hamil trimester 2 dan 3 dengan kehamilan janin tunggal yang menghadiri kegiatan skrining kesehatan di Balai Kecamatan Gandus Palembang, memiliki data berat badan sebelum hamil, dan bersedia berpatisipasi direkrut sebagai responden penelitian. Responden menjalani pengukuran antropometri dan wawancara asupan energi-protein 1 bulan terakhir menggunakan formulir SQ-FFQ. Data dianalisis menggunakan Chi-Square (alternatif Fisher/Kolmogorov-Smirnov).</p> <p><strong>Hasil: </strong>Sebanyak enam puluh ibu hamil berpartisipasi, sebagian besar berada pada rentang usia reproduktif, masa kehamilan trimester 3, dan beraktivitas sebagai ibu rumah tangga. Status gizi sebelum hamil sebagain besar berada pada berat badan lebih/obes dan tidak ditemukan status gizi kurang. Pertambahan berat badan ibu sebagian besar tidak memenuhi rekomendasi, demikian pula dengan asupan energi-protein. Terdapat hubungan bermakna antara status gizi prakehamilan dan pertambahan berat badan selama hamil (p=0,014). Tidak terdapat hubungan antara asupan energi maupun protein dengan pertambahan berat badan selama hamil.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Status gizi prakehamilan berhubungan dengan pertambahan berat badan selama hamil, sebaliknya asupan energi-protein tidak berhubungan.</p> Ardesy Melizah Kurniati Radiyati Umi Partan Peby Maulina Lestari Iche Andriyani Liberty Copyright (c) 2024 Damianus Journal of Medicine http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-21 2024-06-21 23 1 42 48