PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA DAERAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA BERMEDIA AUDIO VISUAL
Keywords:
bahasa daerah, budaya lokal, kearifan lokal, media audio-visual, kemauan & kemampuanAbstract
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya ketimpangan pemahaman para mahasiswa Sunda Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNSUR di dalam memahami pernyataan atau ungkapan yang menggunakan bahasa daerah. Berbeda dengan kecepatan mereka pada saat memahami pernyataan yang diungkapkan dengan bahasa asing, atau bahasa Indonesia. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak masyarakat yang tidak bisa berbahasa daerah, bahkan seolah merasa takut untuk menggunakannya. Lebih-lebih lagi dengan semakin banyaknya istilah asing yang digunakan dalam kegiatan keseharian, serta intensitas komunikasi yang mengglobal, semakin menambah kelangkaan digunakannya bahasa daerah tersebut. Tentu saja hal ini menjadi sangat ironis, karena banyak masyarakat termasuk mahasiswa yang tidak memahami bahasa daerahnya sendiri, sementara bahasa asing atau bahasa kedua lainnya sangat cepat dipahaminya. Rendahnya minat mahasiswa terhadap pemakaian bahasa daerah, serta adanya pemikiran dan perlakuan yang berbeda terhadap penggunaan bahasa daerah, juga kurangnya keterpahaman mahasiswa terhadap bahasa dan budaya daerah mendorong penulis untuk mencari sebuah solusi dengan memanfaatkan kondisi yang ada melalui pembelajaran bahasa daerah berbasis kearifan lokal dengan memanfaatkan media audio visual. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk meningkatkan kemampuan dan sikap mereka, khususnya para mahasiswa terhadap bahasa daerahnya sendiri. Dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami bahasa daerahnya tersebut, penulis mencoba memberikan sebuah pembelajaran keterampilan berbahasa daerah dengan mengangkat budaya atau kebiasaan sesuai kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing. Pengkajian dilakukan di dalam pembelajaran bahasa daerah dengan tujuan meningkatkan kemauan dan kemampuan mahasiswa dalam pelestarian bahasa dan budaya daerah. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode eksperimental. Metode ini digunakan untuk mengujicobakan keefektifan pemanfaatan Media Audio-Visual di dalam Pembelajaran bahasa daerah dengan mengangkat kearifan lokal. Teknik Penelitian yang penulis gunakan adalah teknik tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa daerah secara produktif (berbicara dan menulis) dengan memanfaatkan media audio-visual. Sementara angket digunakan untuk mengetahui respon serta sikap para mahasiswa terhadap pembelajaran dan usaha pelestarian bahasa daerah. Dengan menciptakan sebuah pembelajaran kreatif dan inovatif, penelitian ini mencoba memberikan sebuah solusi guna menjawab tuntutan dan kebutuhan yang ada. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah upaya dalam pelestarian bahasa daerah khususnya bagi para mahasiswa sebagai bagian terpenting dalam agen perubahan pelestarian bahasa daerah tersebut. Dengan pengemasan pembelajaran bahasa daerah yang mengangkat kearifan lokal melalui media audio-visual tersebut diharapkan tertanam kecintaan mahasiswa terhadap bahasa dan budaya daerahnya sendiri. Tumbuhnya kecintaan terhadap bahasa daerah menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan bangsa sekaligus menjadi daya tarik tersendiri dalam mengangkat budaya daerah di ajang nasional dan internasional. Untuk itulah, penulis merasa penting melakukan penelitian ini sebagai upaya di dalam melestarikan bahasa daerah tersebut.