STRATEGI DAN KESAHIHAN PERNYATAAN PERMINTAAN MAAF GISEL ATAS KASUS VIDEO ASUSILA: KAJIAN PRAGMATIK
Keywords:
Gisel, kasus video asusila, pernyataan permintaan maaf, strategi permintaan maaf, syarat kesahihan minimalAbstract
Penelitian ini bertujuan mengungkap strategi permintaan maaf Gisel atas kasus video asusila dengan menggunakan strategi permintaan maaf Olshtain & Cohen (1983) dan Holmes (1990). Sumber data berupa data kualitatif, yakni tindak tutur yang disampaikan Gisel dalam pernyataan permintaan maaf atas kasus video asusila yang diambil dari artikel berita Kompas daring berjudul Pernyataan Lengkap Permintaan Maaf Gisel Terkait Kasus Video Syur. Data dikumpulkan dengan metode observasi atau metode simak melalui teknik dokumentasi dengan teknik catat-rekam. Setelah itu, data diolah dan dianalisis dengan menggunakan strategi permintaan maaf Olshtain & Cohen (1983) dan Holmes (1990). Analisis data dilakukan dengan difokuskan pada kategori wujud lingual dan strategi tindak tutur yang digunakan Gisel dalam menyampaikan minta maaf yang disajikan dengan metode informal dan formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernyataan permintaan maaf Gisel belum memenuhi strategi permintaan maaf menurut Olshtain & Cohen (1983). Hal ini dikarenakan tidak ditemukannya strategi kelima sebagai strategi terakhir, yaitu berjanji tidak akan mengulangi lagi dalam pernyataan permintaan maaf Gisel. Ketiadaan strategi pernyataan berjanji tidak akan mengulangi lagi dalam pernyataan permintaan maaf Gisel menunjukkan bahwa tidak ada jaminan bagi Gisel sebagai penutur untuk tidak mengulangi tindakan yang dilakukannya. Namun, pernyataan permintaan maaf Gisel telah memenuhi syarat kesahihan minimal menurut Holmes (1990), yaitu adanya kasus video asusila yang dilakukan oleh Gisel, yang menyebabkan Gisel percaya bahwa tindakan itu merugikan dirinya, dan dirinya bertanggung jawab atas tindakannya itu. Oleh karena itu, meskipun belum memenuhi strategi permintaan maaf menurut Olshtain & Cohen (1983), dapat dipastikan bahwa pernyataan permintaan maaf Gisel telah memenuhi syarat kesahihan minimal menurut Holmes (1990), karena Gisel telah mengakui kesalahannya dengan meminta maaf dan akan bertanggungjawab atas tindakannya.