PRESERVASI KEARIFAN LOKAL BAHASA JAWA UNTUK MENJUNJUNG WATAK DAN KEPRIBADIAN BANGSA AGAR KOMUNIKASI TERJAGA KESANTUNANNYA
Keywords:
preservasi, kearifan lokal, masyarakat Jawa, bahasa verbal dan nonverbal, kesantunanAbstract
Artikel ini merupakan penelitian awal mengenai preservasi kearifan lokal BJ krama untuk menjunjung watak dan kepribadian bangsa agar komunikasi terjaga kesantunannya. Preservasi kearifan lokal pada dasarnya adalah usaha pelestarian untuk pengawetan, pemeliharaan, penjagaan, dan perlindungan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam budaya masyarakat. Sebagai langkah awal, penelitian ini akan mempreservasi kearifan lokal BJ krama agar dapat dijadikan model untuk melakukan preservasi kearifan lokal BJ. Kearifan lokal pada aspek BJ verbal krama dapat dilakukan melalui pembelajaran di sekolah, kongres BJ, pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh lembaga tertentu. Atau sosialisasi secara langsung kepada masyarakat. BJ verbal krama yang perlu
disosialisasikan kepada masyarakat dapat diawali dengan kosakata BJ krama dan bentuk-bentuk kalimat sederhana. Di samping itu, BJ krama dapat menyertakan berbagai ajaran, semboyan, selogan yang diwujudkan dalam bahasa verbal. Di samping bahasa verbal, kearifan lokal BJ juga dapat dalam bentuk bahasa nonverbal.
Bahasa nonverbal adalah bahasa yang diungkapkan selain menggunakan kata-kata. BJ nonverbal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa nonverbal dinamis dan bahasa nonverbal statis. BJ nonverbal dinamis dapat berupa gerakan tubuh, gerakan tangan, gerakan bagian kepala, dll. Bahasa nonverbal statis dapat berupa paras muka, warna kuliat, bentuk hidung, bentuk pipi, bentuk gigi. Bahkan BJ nonverbal statis dapat pula berupa status sosial, seperti asal keturunan, tingkat pendidikan, jenis profesi, kekayaan, dan lain-lain. Tujuan penelitiannya adalah (a) ingin mendeskripsikan cara memilih BJ krama dalam bentuk verbal dan nonverbal yang diduga dapat menjunjung watak dan kepribadian bangsa untuk menjaga kesantunan berkomunikasi, dan (b) ingin menemukan strategi
preservasi kearifan lokal bahasa Jawa baik verbal maupun nonverbal yang dapat menjunjung watak dan kepribadian bangsa untuk menjaga kesantunan berkomunikasi. Jenis penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (a) teknik observasi (simak, libat cakap, dan catat), (b) wawancara, dan (c) kajian terhadap dokumen-dokumen yang mengandung kearifan lokal. Teknik analisis data secara konkret meliputi (a) identifikasi data, (b) klasifikasi data, dan (c) interpretasi data. Temuan hasil penelitian meliputi (a) usaha untuk melestarikan BJ krama dapat dilakukan melalui (i) menyelenggarakan lomba-lomba pidato dan menulis dalam BJ, (ii) memberikan bantuan pendanaan pada kelompok masyarakaat yang peduli pada BJ, (iii)
menyebarluaskan semboyan, selogan, dan pitutur luhur di lingkungan masyarakat, dan (b) strategi untuk memelihara BJ krama meliputi (i) mewajibkan pembelajaran BJ di sekolah difokuskan pada BJ krama, (ii) sosialisasi BJ krama kepada masyarakat terus dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pondok-pondok BJ, (iii) lembaga pemerintah, seperti Dinas Kebudayaan dan Balai Bahasa secara terus-menerus membuat program yang diperuntukkan bagi masyarakat, iv) berbagai lomba pidato atau menulis menggunakan BJ krama terus digiatkan.