KAJIAN LANSKAP LINGUISTIK : MENELISIK KEBERADAAN CINA BENTENG DI TANGERANG
Keywords:
Lanskap Linguistik, Multilingualisme, Fungsi LL, Cina BentengAbstract
Penelitian ini mengungkap tanda dalam bahasa yang digunakan di lanskap Pasar Lama, Tangerang. Pasar Lama merupakan sebuah lanskap yang menjadi saksi kehadiran Cina Benteng dari jaman sebelum era penjajahan di Kota Tangerang hingga modern ini. Lokasi Pasar Lama berdekatan dengan Sungai Cisadane yang merupakan jantung dari transportasi sungai di masa lalu. Etnis Cina Benteng bermukim dan berniaga serta menjalankan aktivitas sosial budaya di sekitar Pasar Lama. Di jaman modern, Pasar Lama berkembang sebagai pusat kuliner di Kota Tangerang. Penelitian Lanskap Linguistik (LL) ini menjawab dua pertanyaan penelitian yaitu bahasa – bahasa yang digunakan dalam lanskap, distribusi bahasa, dan fungsi dari LL. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan melakukan dokumentasi visual lanskap dan metode etnografi. Etnografi perlu dilakukan pada penelitian ini untuk dapat menemukan persepsi masyarakat setempat terkait fungsi lanskap. LL mengkaji kehadiran bahasa dalam ruang dan tempat. Puzey (2016) memaparkan bahwa LL adalah kajian linguistik terapan yang memanfaatkan bidang sosiolinguistik, semantik, dan semiotik serta bersinggungan dengan berbagai konsep seperti geografi, sastra, pendidikan atau psikologi sosial. LL mengkaji isu – isu yang muncul atas kehadiran dan interaksi bahasa di ruang publik. Bahasa di ruang publik berinteraksi dengan bahasa lain dan aspek sosial budaya yang menjadi latar. Melalui penelusuran tanda dalam LL dapat ditelusuri adanya konstruksi simbolis dalam sebuah ruang publik melalui penggunaan bahasa. Konstruksi simbolis ini menggambarkan relasi kuasa dalam masyarakat yang meliputi sosial, politik, dan budaya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan ancangan kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini memanfaatkan dua teori utama yaitu Puzey (2016) untuk memaparkan LL dalam cakupan penggunaan bahasa, distribusi, dan agen dari LL dan Landry dan Borhouis (1997) untuk menelisik dua fungsi LL yaitu fungsi informasional dan fungsi simbolis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawasan Pasar Lama masih memegang peranan sebagai pusat kebudayaan yang bahkan di era modern ini menjadi kaya dengan berbagai macam pertemuan budaya. Hal ini direpresentasikan dalam bahasa – bahasa yang muncul dalam lanskap Pasar Lama adalah bahasa Cina, bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Pali,dan bahasa Asing lain. Selanjutnya dari aspek fungsi, fungsi simbolis terlihat lebih dominan dibandingkan dengan fungsi informasional berdasarkan sudut pandang informan. Melalui hasil penelitian tersebut dapat diinterpretasikan bahwa Cina Benteng dengan bertahan, lestari, dan berakulturasi dengan aspek budaya dan sosial di sekitarnya.