ANALISIS EKSPERIMENTAL UNTUK MENEMUKAN CIRI DISTINGTIF KOMPOSISI TINGKAT TITI NADA DAN DISTRIBUSI TEKANAN DALAM FRASA DAN KALIMAT BAHASA INDONESIA
Keywords:
Halim, karakteristik tekanan bahasa Indonesia, ciri distingtif titi nada, PraatAbstract
Deskripsi Halim (1984) mengenai sistem tingkat tinggi nada dan distribusi tekanan dalam bahasa Indonesia menarik untuk diamati. Titi nada sebagai penanda suara digambarkan terbagi dua jenis, yaitu penanda suara netral atau tidak netral berdasarkan emosi penutur. Pelebaran dan penyempitan penanda suara dirangsang secara emosi, bukan secara gramatikal sehingga tidak dapat dihubungkan dengan struktur kalimat ujaran tempat penanda suara itu berada. Halim menjelaskan bahwa bahasa Indonesia mempunyai tiga buah tingkat titi nada kontrastif, yaitu tinggi, netral atau tengah, dan rendah. Halim (1984) telah meneliti intonasi bahasa Indonesia menggunakan pendekatan impresionistik dan pendekatan akustik menggunakan alat mingograf. Sumber data yang digunakan adalah hasil rekaman wawancara informan, yaitu masyarakat Indonesia yang berada di Universitas Michigan. Fitur-fitur suprasegmental yang diukur adalah tekanan dan intonasi yang diidentifikasi secara auditoris, dicatat, dan dianalisis. Hasil rekaman dianalisis menggunakan alat penganalisis intonasi mingograf di Laboratorium Fonetik Universitas Michigan. Hasil penelitian Halim (1984) tentang intonasi bahasa Indonesia menyebutkan adanya karakterisasi intonasi distingtif dalam bahasa Indonesia, yaitu pola intonasi, kelompok jeda, kontur, dan fonem intonasi. Berdasarkan penelitian Halim tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji hasil penelitian Halim (1984) mengenai ciri distingtif komposisi tinggi nada dan tekanan dalam bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental menggunakan perangkat lunak Praat (Boersma dan Weenink, 2010). Sumber data penelitian adalah tuturan dari penutur bahasa Indonesia (N=10) berusia 18-20 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah frasa dan kalimat dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nilai pada fitur-fitur akustik, seperti komposisi tingkat titi nada berdasarkan nilai frekuensi fundamental (F0), initial pitch (Hz), final pitch (Hz), dan durasi (sc) pada masing-masing eksperimen. Variasi nilai akustik tersebut menunjukkan adanya ciri distingtif titi nada dan karakterisasi tekanan dalam bahasa Indonesia.