DIMENSI SOSIOLINGUISTIK PENGGUNAAN VOKATIF KOMBINASI KEKERABATAN DAN NAMA DIRI TERHADAP MITRA TUTUR DALAM TINGKAT TUTUR BAHASA SUNDA
DOI:
https://doi.org/10.25170/kolita.22.5996Keywords:
vokatif kombinasi, vokatif kekerabatan, vokatif nama diri, hubungan sosial, tingkat tuturAbstract
Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa yang terdapat di Indonesia yang memiliki kekayaan beragam vokatif sebagai sarana komunikasi verbal. Salah satu vokatif yang tedapat dalam bahasa Sunda adalah vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri, yaitu gabungan vokatif kekerabatan dan vokatif nama diri. Vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri dapat digunakan oleh penutur untuk memanggil mitra tutur dalam hubungan sosial tertentu dan dalam kode tingkat tutur tertentu dalam bahasa Sunda. Tulisan ini membahas penggunaan vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri oleh penutur terhadap mitra tutur, hubungan sosial antara penutur dan mitra tuturnya dalam penggunaan vokatif kombinasi tersebut, dan kode tingkat tutur yang digunakan oleh penutur terhadap mitra tutur pada penggunaan vokatif kombinasi tersebut dalam bahasa Sunda. Metode penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Penganalisisan data menggunakan metode padan pragmatik dengan pendekatan sosiolinguistik. Sumber data menggunakan sumber data tulis, yaitu sepuluh buku fiksi berbahasa Sunda dengan pertimbangan dalam buku-buku fiksi tersebut terdapat data yang diperlukan untuk penelitian di samping sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian dipilih empat belas data kalimat yang memuat vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri. Vokatif kekerabatan yang berbeda ditemukan berjumlah delapan jenis yang bergabung dengan empat belas nama diri yang beragam. Kecuali vokatif kekerabatan Alo ‘Ponakan’, yang berwujud vokatif utuh, vokatif kekerabatan lainnya berwujud vokatif penggalan. Hubungan sosial antara penutur dan mitra tutur dalam penggunaan vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri oleh penutur terhadap mitra tutur ini ada enam jenis, yaitu (1) ketetanggaan, (2) pertemanan, (3) kekeluargaan, (4) kedinasan, (5) lurah santri-santri, dan (6) majikan-pembantu dengan didominasi hubungan sosial pertemanan dan kedinasan. Adapun pemakaian tingkat tutur dalam penggunaan vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri oleh penutur terhadap mitra tutur ini berupa kode hormat, yaitu sepuluh data, dan kode akrab, yaitu empat data. Dengan demikian, penggunaan vokatif kekerabatan didominasi kode hormat.