https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/psikoedukasi/issue/feedPsiko Edukasi2024-08-01T07:12:34+07:00Yoseph Pedhuj.psikoedukasi@atmajaya.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal ini bertujuan untuk menerbitkan artikel yang didedikasikan untuk semua aspek perkembangan terbaru yang luar biasa di bidang konseling, pendidikan dan psikologi di semua setting. Ruang lingkup jurnal ini meliputi penerapan konseling sekolah, kesehatan mental, penilaian, pengawasan dalam konseling, pelecehan seksual, konseling penambahan kekerasan, konseling multikultural, intervensi krisis, konseling trauma, TIK dalam konseling, karir konseling, konseling spiritual, perkawinan dan konseling keluarga, konseling dan psikoterapi, konseling dalam segala situasi; Pendidikan (pengajaran, pengembangan, pengajaran, proyek dan inovasi pendidikan, metodologi pembelajaran dan teknologi baru dalam pendidikan dan pembelajaran, penilaian).</p>https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/psikoedukasi/article/view/5452ANALISIS KONTROL DIRI SISWA SMP DALAM BELAJAR DAN IMPLIKASINYA PADA BIMBINGAN KONSELING 2024-05-20T09:56:59+07:00Nosifielda Rodena Siahaannosirodena@gmail.comYoseph Pedhuyoseph.pedhu@atmajaya.ac.id<p>Kontrol diri dalam belajar adalah kemampuan individu untuk mengatur dan mengarahkan perilaku belajar yang dapat membawa ke arah positif. Kontrol diri dalam belajar memiliki tiga komponen, yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif dan kontrol keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kontrol diri siswa SMP dalam belajar dan implikasinya pada bimbingan dan konseling akademik. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen skala penilaian yang dikembangkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil ujicoba instrumen terhadap 58 responden diperoleh bahwa dari 30 pernyataan terdapat 27 pernyataan yang dinyatakan valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0.920. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 42 siswa (72%) memiliki tingkat kontrol diri dalam belajar tinggi, 16 siswa (28%) berada pada kategori sedang, dan tidak ada siswa (0%) yang berada pada kategori rendah. Hasil uji t diperolah sebesar 0,626 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan berdasarkan kontrol diri dalam belajar ditinjau dari jenis kelamin siswa. Implikasi bagi bimbingan dan konseling didiskusikan dalam penelitian ini.</p>2024-05-31T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Psiko Edukasihttps://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/psikoedukasi/article/view/5493PENERAPAN BUDAYA NRIMO ING PANDUM DALAM PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIROR THERAPY (REBT) UNTUK MEREDUKSI SELF INJURY REMAJA 2024-05-20T09:58:56+07:00Alief Laili Budiyonolailialif9@gmail.comBinti Uswatun Hasanahbheeuswah@gmail.com<p>Perilaku menyakiti diri sendiri (<em>self injury</em>) merupakan suatu bentuk perilaku yang dilakukan individu sebagai upaya untuk mengurangi rasa sakit dan kecewa secara emosional, hal ini dilakukan tidak dengan niat untuk bunuh diri, melainkan hanya sebagai tindak yang dapat mengalihkan rasa sakit batin dan kecewa emosional kepada luka yang dibuat pada anggota tubuh yang ditimbulkan akibat melakukan tindakan <em>self injury</em>. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi <em>self injury</em> pada remaja dan (2) mengetahui penerapan budaya <em>nrimo ing pandum</em> dalam pendekatan REBT untuk mereduksi perilaku <em>self injury</em> pada remaja. Penulisan artikel ini menggunakan <em>literature review</em> dengan mengkaji berbagai literatur yang relevan. Adanya <em>literature review</em> ini dapat dijadikan oleh konselor maupun peneliti lainnya guna menambah wawasan terkait konsep penerapan budaya <em>nrimo ing pandum</em> dalam pendekatan REBT untuk mereduksi perilaku <em>self injury</em> pada remaja. Hasil penelitianbahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi <em>self injury</em> remaja diantaranya kepribadian individu, psikologis individu, keluarga, lingkungan, pola asuh dan hubungan asmara. Adapun upayan yang dapat dilakukan untuk mereduksi <em>self injury</em> dengan menggunakan pendekatan REBT bermuatan nilai-nilai budaya <em>Nerimo Ing Pndum</em> yang telah dijelaskan langkah-langkah pelaksanaannya. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah untuk melakukan efektifitas pendekatan REBT bermuatan nilai-nilai budaya <em>Nerimo Ing Pndum</em> untuk mereduksi <em>self injury</em> remaja.</p>2024-05-31T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Psiko Edukasihttps://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/psikoedukasi/article/view/5568KEPERCAYAAN DIRI AKADEMIK PADA SISWA KELAS VII DI SMP BUNDA HATI KUDUS GROGOL JAKARTA BARAT2024-06-10T11:20:40+07:00MARIA LUSIANA PRIHATINmarialusiana03@gmail.comCaroline Lisa Setia Waticaroline.lisa@atmajaya.ac.id<p>Kepercayaan diri adalah dorongan atau keyakinan yang ditunjukkan dengan percaya kepada kemampuan sendiri, bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki konsep diri yang positif, dan berani mengungkapkan pendapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa kelas VII di SMP Bunda Hati Kudus Jakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala penilian. Instrumen kepercayaan diri i terdiri dari 36 pernayataan valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,921 dan rtabel (0,223). Hasil penelitian menunjukkan 17 siswa (22%) berada pada kategori kepercayaan diri tinggi, 56 siswa (74%) berada pada ketegori kepercayaan diri sedang, dan 3 siswa (4%) berada pada kategori kepercayaan diri rendah. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa SMP Bunda Hati Kudus Grogol Jakarta berada pada kategori kepercayan diri yang sedang. Peneliti menyarankan kepada guru BK memberikan layanan bimbingan klasikal dengan tema-tema yang mampu mengembangkan kepercayaan diri siswa seperti “Mandiri Mengambil Keputusan Sendiri” dan “Raih Cita-Citamu Tanpa Keraguan”.</p>2024-05-31T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Psiko Edukasihttps://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/psikoedukasi/article/view/5521Peran Orang Tua dan Guru dalam Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak dengan Hambatan Intelektual2024-05-27T03:55:04+07:00Bambang Nugrohobambang.nugroho@atmajaya.ac.idMaria Claudia Wahyu Trihastutimaria.claudia@atmajaya.ac.id<p>Anak dengan hambatan intelektual memiliki intelegensi di bawah rata-rata, yang berpengaruh dalam kemampuan belajar dan penyesuaian sosial sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi sosial merupakan kemampuan yang harus dikembangkan pada diri anak dengan hambatan intelektual agar anak mampu beradaptasi sosial dan memperoleh berbagai informasi di lingkungan sekitarnya. Diperlukan kerjasama antara orang tua dan guru dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi sosial anak dengan hambatan intelektual. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dan orang tua antara lain: melibatkan anak untuk berpartisipasi pada permainan bersama anak lainnya, memperdengarkan anak suara-suara yang berada di lingkungan sekitar seperti suara binatang, musik, atau suara yang berasal dari alam, melatih anak untuk memiliki pemahaman situasional, melatih anak untuk mengembangkan gerak tubuh, melatih anak untuk meniru ucapan sambil melihat gambar, dan melatih anak untuk berbicara dengan kata-kata sederhana. Latihan yang terstruktur dan berkesinambungan dapat meningkatkan kemandirian dan kemampuan beradaptasi anak.</p>2024-05-31T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Psiko Edukasihttps://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/psikoedukasi/article/view/5605STRES AKADEMIK DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA SISWA KELAS X SMA STRADA SANTO THOMAS AQUINO 2024-06-24T21:03:58+07:00YOHANA PUTRI DAMAYANTI ADI PANGESTUyohana.201903540002@univ.atmajaya.ac.idHenny Christine Mamahithenny.christine@atmajaya.ac.id<p>Stres akademik merupakan respon terhadap stresor akademik yang memberikan tekanan pada individu. Prokrastinasi akademik merupakan perilaku penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas<em>.</em> Resiliensi akademik merupakan kemampuan bertahan dengan keadaan penuh tekanan dalam konteks akademik<em>. </em>Penelitian kuantitatif korelasional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dan prokrastinasi akademik dengan resiliensi akademik pada siswa kelas X SMA Strada Santo Thomas Aquino. Pengumpulan data instrumen penelitian berupa angket sebagai berikut Instrumen resiliensi akademik memiliki 71 pernyataan valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,944. Instrumen stres akademik memiliki 30 pernyataan valid dengan koefisien realiabilitas sebesar 0,914. Instrumen prokrastinasi akademik memiliki 40 pernyataan valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,914. Hasil analisis korelatif menunjukkan bahwa r hitung (0,660) > r tabel (0,318), sehingga diketahui terdapat hubungan secara positif dan signifikan stres akademik dan prokrastinasi akademik dengan resiliensi akademik. Tim BK sekolah disarankan memanfaatkan penelitian ini sebagai dasar menyusun layanan yang relevan.</p>2024-05-31T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Psiko Edukasi