Upacara Seren Taon Sebuah Manifestasi Religiositas Masyarakat Sekitar Kuningan Jawa Barat
DOI:
https://doi.org/10.25170/respons.v20i02.549Kata Kunci:
Globalisasi, Seren Taon, Religiositas, ADS, Globalization, ReligiosityAbstrak
Sèrèn Taon merupakan sebuah fenomen religius yang dinyatakan melalui
upaca khas masyarakat Sunda yakni ucapan terima kasih kepada Tuhan yang telah
memberi panen melimpah. Masyarakat percaya bahwa panen yang baik datang dari
Tuhan namun Tuhan yang dimaksud bukanlah Tuhan yang diajarkan dalam Kitab-
Kitab Suci. Tuhan bagi mereka adalah pemberi hasil panen dan Tuhan yang mereka
alami dalam kehidupan sehari-hari dalam tradisi mereka. Sèrèn Taon merupakan
sebuah ungkapan identitas komunitas yang dapat ditingkatkan menjadi identitas
nasional berdasarkan kesadaran religius yang hidupa dalam masyarakat dan budaya
bangsa. Sèrèn Taon sesungguhnya adalah ajaran etika daripada doktrin agama yang
mengajak para pengikutnya untuk peduli pada masalah kemanusiaan menurut
keyakinan komunitas bahwa kebaikan yang Tuhan itu nyata sebagaimana yang dialami
dalam kehidupan sehar-hari hidup sebagai masyarakat sebuah bangsa.
Sèrèn Taon is a religious phenemenon shown through a Sundanese ritual
of thanks-giving to God who provides abundant harvests to men. People believe that
good harvests come from God but it is not the God of the Holy Qur’an or the God of
the Bible. It is the God of the believers who live their everyday life as they believe in the
tradition of their community. Sèrèn Taon is an expression of community identity and
can be developed into a national identity whose members are responsible to develop
the nation based on natural relgion and national culture. Sèrèn Taon is mainly an ethics
rather than relgion which attracts its members to respect humanity on the basis of community
notion of the good as it is expressed in everyday life of the people of a nation.
Referensi
Penerbit Jejak.
Djatikusumah, P., (Kata Pengantar), 1995, Pemaparan Budaya Spiritual Paguyuban Adat
cara Karuhun Urang, Cigugur.
A. Eddy Kristiyanto. 2010., Madraisme: Memapar Khazanah Rohani Agama Djawa Sunda
dalam Spiritualitas Dialog: Narasi Teologis tentang Kearifan Religius, Yogyakarta:
Kanisius
Giddens, Anthony, 2000, Runaway World: How Globalization is Reshaping Our Lives,
London: Profile Books.
Majalah Filsafat Driyarkara, 1996, Th XX No 1, Memahami Agama, Melibati Dunia,
Jakarta: Penerbit Senat Mahasiswa Driyarkara.
Maran, Rafael Raga, 2000, Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar,
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Masyarakat Adat Karuhun Urang Sunda, 2008, Pemaparan Singkat: Jejak Sejarah
Komunitas ADS (Agama Djawa Sunda) ke Komunitas AKUR (Adat Karuhun
Urang), di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa
Barat.
Munandar, Agus Aris, 2010, Tatar Sunda Masa Silam, Jakarta: Penerbit Wedatama Widya
Sastra
Mustafa, Hasan H., Penerjemah: M. Maryati Sastrawijaya, 2010, Adat Istiadat Sunda,
Bandung: Penerbit Alumni Bandung .
Santosa, Iman Budhi, 2010, Nasihat Hidup Orang Jawa, Yogyakarta: Penerbit Diva.
Sarapung, Elga, et. al., (editor), 2004, Spiritualitas baru; Agama dan Aspirasi Rakyat,
Yogyakarta: Institut Dian/ Interfidei.
Selu Margaretha Kushendrawati, 2011, Hiperrealitas dan Ruang Publik: Sebuah
analisis Cultural Studies, Jakarta: Penerbit Penaku.
Sobrino, John & Felix Wilfred, 2001/5, “Introduction: The Reason for Returning to This
Theme”, dalam Concillium London: SCM Press.
Sutiyono, 2010, Benturan Budaya Islam: Puritan & Sinkretis, Jakarta: Penerbit
Buku Kompas.
Sutrisno, Mudji, 2009, Ranah- ranah Kebudayaan, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Ujan, Andre Ata, et. al., 2009, Multikulturalisme; Belajar Hidup Bersama dalam
Perbedaan, Jakarta Barat: Penerbit Indeks.
Warsito, Tulus dan Wahyuni Kartikasari, 2007, Diplomasi Kebudayaan; Konsep dan
Relevansi Bagi Negara berkembang: Studi Kasus Indonesia, Yogyakarta: Penerbit
Ombak.
Weweunga, Emil Salim, et.al., 2010, Agama dan Kebudayaan; Pergulatan di Tengah
Komunitas, Depok: Penerbit Desantara Foundation.
Wibowo, A. Setyo, 2009, Hommage untuk Prof. Dr. M. Sastrapratedja: Manusia tekateki
yang mencari solusi, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.