Faktor higienitas perorangan dan sanitasi lingkungan rumah tangga terhadap kontaminasi soil-transmitted helminths pada tanah
DOI:
https://doi.org/10.25170/djm.v22i1.3562Keywords:
higienitas perorangan, sanitasi lingkungan rumah tangga, soil-transmitted helminthsAbstract
Pendahuluan: Infeksi Soil-Transmitted Helminths (STH) merupakan penyakit yang ditularkan melalui telur dari tinja orang yang terinfeksi. Menurut WHO sekitar 1,5 miliar orang di dunia mengalami kasus infeksi cacing yang setelah ditelusuri penularannya melalui tanah. Perbaikan higienitas perorangan dan sanitasi lingkungan diketahui berpotensi meningkatkan keberhasilan program WHO untuk mengurangi infeksi cacingan terutama jenis STH. Hal itu dibuktikan oleh penelitian yang membahas tentang peningkatan fasilitas sanitasi jamban dapat mengurangi prevalensi infeksi STH.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 sampel. Penelitian ini menguji faktor higienitas perorangan dan sanitasi lingkungan terhadap kontaminasi STH pada tanah. Uji statistik menggunakan chi-square dan regresi logistik.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa kebiasaan buang air besar, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan tinja tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kontaminasi STH pada tanah (p>0,05). Sedangkan sarana pembuangan air limbah rumah tangga, lokasi kandang hewan ternak dan penggunaan pupuk tanaman memiliki hubungan yang signifikan dengan kontaminasi STH pada tanah (p<0,05). Lokasi kandang hewan ternak merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi STH pada tanah.
Simpulan: Sarana pembuangan air limbah rumah tangga, lokasi kandang hewan ternak dan penggunaan pupuk tanaman berhubungan dengan kontaminasi STH pada tanah (p<0,05). Lokasi kandang hewan ternak merupakan variable yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi STH pada tanah.
Kata Kunci: higienitas perorangan; sanitasi lingkungan rumah tangga, soil-transmitted helminths.
Downloads
References
2. DINKES Jember. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Jember Tahun 2014. Jember: Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember.
3. BPS. 2020. KECAMATAN kaliwates dalam angka kaliwates district in figures 2020. 147.
4. Vaz Nery, S., A. J. Pickering, E. Abate, A. Asmare, dan Barrett. 2019. The role of water, sanitation and hygiene
interventions in reducing soil-transmitted helminths: interpreting the evidence and identifying next steps.
Parasites and Vectors. 12(1):1–8.
5. Gordon, C. A., J. Kurscheid, M. K. Jones, D. J. Gray, dan D. P. McManus. 2017. Soil-transmitted helminths in
Tropical Australia And Asia. Tropical Medicine and Infectious Disease. 2(4)
6. Masaku, J., D. W. Njomo, A. Njoka, C. Okoyo, F. M. Mutungi, dan S. M. Njenga. 2020. Soil- transmitted
helminths and schistosomiasis among pre-school age children in a ruralsetting of Busia County, Western
Kenya: a cross-sectional study of prevalence, and associated exposures. BMC Public Health. 20(1):1–11.
7. Blaszkowska, J., P. Kurnatowski, dan P. Damiecka. 2011. Contamination of the soil by eggs of
geohelminths in rural areas of Lodz District ( Poland ). 67–76.
8. Tchakounté, B. N., V. R. Nkouayep, dan J. W. Poné. 2018. Soil contamination rate, prevalence,intensity of
infection of geohelminths and associated risk factors among residents in Bazou (West Cameroon). Ethiopian
Journal of Health Sciences. 28(1):63–72.
9. Steinbaum, L., J. Mboya, R. Mahoney, S. M. Njenga, C. Null, dan A. J. Pickering. 2019. Effect of asanitation
intervention on soil-transmitted helminth prevalence and concentration inhousehold soil: a cluster-randomized
controlled trial and risk factor analysis. PLoS Neglected Tropical Diseases. 13(2):1–17.
10. Marpaung, D. C. B. 2017. Hubungan antara kontaminasi tanah oleh telur soil–transmittedhelminths dan
penggunaan jamban di Dusun 1 Namobintang, Kecamatan Medan Pancur Batu tahun 2016. 1(2):6–38.
11. Saftarina, F., M. Hasan, J. F. Suwandi, dan A. Y. Syani. 2020. Kejadian infeksi soil-transmittedhelminth
pada petani. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 20(3):167–171.
12. Kusumawardani, N. aqmarina. 2018. Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian infeksi soil
transmitted helminths (sth) pada anak sekolah dasar di kabupaten jember. Universitas Jember
13. Ulukanligil, M., A. Seyrek, G. Aslan, dan H. Ozbilge. 2001. Environmental pollution with soil-transmitted
helminths in sanliurfa , turkey. 96(October):903–909.
14. Nur, M. I. 2013. Faktor risiko sanitasi lingkungan rumah terhadap kejadian kecacingan pada sekolah
dasar di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
MakaSSAR. 9–116.
15. Mahartina, D., P. Hastutiek, S. Mulyati, M. Hambal, dan U. Airlangga. 2020. Identification and distribution of soil
transmitted helminths aroundthe shed and grazing fields of Madura Cattle in Sub-District of Geger , Bangkalan
Regency. 4(2)
16. Gay, V., V. Paller, dan S. Babia-abion. 2019. Soil-transmitted helminth (STH) eggs contaminating soils in selected
organic and conventional farms in the Philippines. Parasite Epidemiology and Control. 7:e00119
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Damianus Journal of Medicine
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.