Tingkat pengetahuan dokter lulusan baru mengenai neuropati diabetika

Authors

  • Maxmillion Budiman Kadharmestan Mr.
  • Erfen Gustiawan Suwangto FKIK Unika Atma Jaya
  • Jimmy Fransisco Abandita Barus FKIK Unika Atma Jaya

DOI:

https://doi.org/10.25170/djm.v23i1.3756

Keywords:

dokter lulusan baru, neuropati diabetika, tingkat pengetahuan

Abstract

Pendahuluan: Neuropati diabetika merupakan salah satu komplikasi mikrovaskular diabetes melitus (DM) yang paling sering ditemukan di praktik layanan primer. Menurut International Diabetes Federation (IDF), kurang dari satu pertiga dokter dapat mengenali tanda-tanda neuropati diabetika. Oleh karena itu, tingkat pengetahuan dokter mengenai neuropati diabetika yang akan berpraktik di fasilitas layanan kesehatan primer merupakan suatu hal yang penting untuk dibahas dan ditelusuri.

Metode: Tingkat pengetahuan diukur menggunakan sebuah kuesioner yang dirancang oleh peneliti dan diisi secara daring oleh responden. Kuesioner divalidasi oleh dua dokter spesialis neurologi dan pilot study dilakukan untuk menguji reliabilitas kuesioner. Perbaikan kuesioner dilakukan sesuai dengan masukan dan saran dari kedua peninjau kuesioner dan juga dari hasil pilot study.

Hasil: Didapatkan 53,8% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai neuropati diabetika. Median nilai yang diperoleh responden adalah 80. Hasil analisis nonparametrik menggunakan uji Mann-Whiteney U untuk mengetahui hubungan antara tahap internship, jenis kelamin, memiliki kerabat atau anggota keluarga yang mengetahui atau memiliki riwayat neuropati diabetika, dan pengalaman mengikuti pelatihan atau seminar mengenai neuropati diabetika terhadap tingkat pengetahuan dokter lulusan baru menghasilkan nilai p sebesar 0,302, 0,678, 0,801, dan 0,951 secara berurutan. Hasil uji Kruskal Wallis untuk mengetahui hubungan tahun kelulusan terhadap tingkat pengetahuan neuropati diabetika menghasilkan nilai p sebesar 0,629.

Simpulan: Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai neuropati diabetika dan faktor-faktor yang dianalisis pada studi ini tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan responden mengenai neuropati diabetika.

Downloads

Download data is not yet available.

References

International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas: Ninth edition. Brussels, Belgium: 2019. Available at: https://www.diabetesatlas.org

Kaur S, Pandhi P, Dutta P. Painful diabetic neuropathy: an update. Ann Neurosci. 2011;18(4):168-75.

Tsuji M, Yasuda T, Kaneto H, et al. Painful diabetic neuropathy in Japanese diabetic patients is common but underrecognized. Pain Res Treat. 2013;2013:318352. doi:10.1155/2013/318352

Almuhannadi H, Ponirakis G, Khan A, Malik RA. Diabetic neuropathy and painful diabetic neuropathy: Cinderella complications in South East Asia. J Pak Med Assoc. 2018;68(1):85-9.

Liu X, Xu Y, An M, Zeng Q. The risk factors for diabetic peripheral neuropathy: A meta-analysis. PLoS One. 2019;14(2):e0212574.

Toth PP, Simko RJ, Palli SR, Koselleck D, Quimbo RA, Cziraky MJ. The impact of serum lipids on risk for microangiopathy in patients with type 2 diabetes mellitus. Cardiovasc Diabetol. 2012;11:109.

Eid S, et al. New insights into the mechanisms of diabetic complications: role of lipids and lipid metabolism. Diabetologia. 2019;62: 1539-49.

Papanas N, Ziegler D. Risk factors and comorbidities in diabetic neuropathy: An update 2015. Rev Diabet Stud. 2015 Spring-Summer;12(1-2):48-62.

Abbott CA, Malik RA, van Ross ER, Kulkarni J, Boulton AJ. Prevalence and characteristics of painful diabetic neuropathy in a large community-based diabetic population in the U.K. Diabetes Care. 2011;34(10):2220-4.

Beaser RS, Okeke E, Neighbours J, Brown J, Ronk K, Wolyniec WW. Coordinated primary and specialty care for type 2 diabetes mellitus, guidelines, and systems: an educational needs assessment. Endocr Pract. 2011;17(6):880-90.

Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta;2012

Stein DT, Sudharsanan N, Dewi S, Goehler JM, Witoelar F, Geldsetzer P. Change in clinical knowledge of diabetes among primary healthcare providers in Indonesia: repeated cross-sectional survey of 5105 primary healthcare facilities. BMJ Open Diabetes Res Care. 2020;8:e001415.

Theban AA, Bajaba MA. Knowledge, attitude and practice regarding diabetes among Saudi MOH primary healthcare physician in Jeddah: A cross sectional study. Int J Med Res Prof. 2019 Jan;5(1): 192-201.

Ugwu E, Young E, Nkpozi M. Diabetes care knowledge and practice among primary care physicians in Southeast Nigeria: a cross-sectional study. BMC Fam Pract. 2020;21:128.

Tanirlar M, Arslan M, Edirne T, Emre N, Ozsahin A. Evaluation of knowledge level and approaches of physicians working in primary health care institutions in Denizli Province on diabetic neuropathy. Ankara Med J. 2022;22(3):359-69

Jingi AM, Nansseu JRN, Noubiap JJN. Primary care physicians’ practice regarding diabetes mellitus diagnosis, evaluation and management in the West region of Cameroon. BMC Endocr Disord. 2015;15:18.

Mabrouk N, Abdou M, Hebattalha NE, El-Foly AAS, Omar SAA, Sliem HA. Knowledge, attitude, and practice of family physicians regarding diabetic neuropathy in family practice centers: Suez Canal University. IJMEDPH. 2013;3(4):230-234.

Wiggins MN, Landes RD, Bhaleeya SD, Uwaydat SH. Primary care physicians' knowledge of the ophthalmic effects of diabetes. Can J Ophthalmol. 2013;48(4):265-268.

Budiman AR. Kapita selekta kuesioner: Penge-tahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2013.

Published

2024-04-30

How to Cite

1.
Kadharmestan MB, Suwangto EG, Barus JFA. Tingkat pengetahuan dokter lulusan baru mengenai neuropati diabetika. DJM [Internet]. 2024 Apr. 30 [cited 2024 Sep. 27];23(1):60-9. Available from: https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/3756
Abstract views: 39 | PDF downloads: 33

Most read articles by the same author(s)