Rancang Bangun dan Pengujian Mesin Pengurai Serat Daun Nanas

Authors

  • Sepriyanto Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jalan Jenderal Sudirman No. 51 Jakarta 12930
  • Hadi Sutanto Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jalan Jenderal Sudirman No. 51 Jakarta 12930
  • Hadi Prayogo Program Studi Teknik Mesin Politeknik Jambi Jalan Lingkar Barat 2 Kota Jambi 36129
  • Achmad Program Studi Teknik Mesin Politeknik Jambi Jalan Lingkar Barat 2 Kota Jambi 36129

DOI:

https://doi.org/10.25170/jpk.v1i03.6464

Keywords:

serat, daun nanas, pengurai

Abstract

Daun nanas selama ini masih dianggap limbah oleh petani sehingga hanya ditumpuk, dibuang atau dibakar. Padahal jika diolah dengan baik maka daun nanas tersebut dapat menghasilkan produk bernilai jual untuk meningkatkan penghasilan petani. Pemanfaatan limbah daun nanas untuk diambil seratnya dapat dilakukan dengan pemisahan dan pengambilan serat nanas dari daunnya. Pembuatan mesin pengurai daun nanas bertujuan untuk memanfaatkan limbah daun nanas yang dibuang. Rancangan mesin yang dibuat ini memiliki kapasitas 157 daun/jam dengan bilah pengurai yang dapat diubah jumlahnya yaitu 12 buah, 16 buah dan 20 buah mata pisau yang telah diuji oleh dengan variasi kecepata 400 rpm, 600 rpm dan 800 rpm. Penggerak  mesin ini adalah motor bensin 7,5 hp yang diteruskan v-belt menuju cylinder mata pisau dengan adanya penghubung 2 puley. Bilah pengurai dibuat dari besi siku dengan ukuran 30x30 mm, tebal 2 mm dan panjang 260 mm. Panjang alat ini 800 mm dengan lebar yaitu 800 mm dan tinggi 1.250 mm. Dari pengujian diperoleh hasil terbaik menggunakan 12 bilah pengurai dengan kecepatan putar 800 rpm.

References

1. Databoks Katadata. (2019). Indonesia produsen nanas terbesar ke-9 di dunia. https://databoks.katadata.co.id

2. Hernita, D., Salvia, E., & Bobihoe, J. (2019). Characterization of morphology and potential of pineapple genetic resources in peatland of Jambi Province. Journal of Tropical Horticulture, 2(1), 24–28.

3. Sariani, S. (2024). Kajian pemasaran dengan pendekatan SCP pada agro industri selai nanas goreng di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Media Agribisnis (MEA), 9(2).

4. Jambi Terbit. (2021). Harga nanas di Desa Tangkitbaru anjlok ke level 1500 perbiji. https://jambiterbit.com

5. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. (2024). Katahati Institute mengubah limbah serat daun nanas jadi bernilai jual tinggi di Kecamatan Pegasing. https://acehtengahkab.go.id

6. Mainnah, M., & Iskandar, B. H. (2016). Perpaduan serat daun nanas (Ananas comosus) dan kitosan sebagai material alat penangkapan ikan ramah lingkungan. Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 7(2), 149–159.

7. Jose, S., Kala, S., & Verma, K. (2024). Sustainable fibers from pineapple leaves: Extraction, properties, and applications. In Advances in Renewable Natural Materials for Textile Sustainability (pp. 54–73). CRC Press.

8. Hidayat, P. (2008). Teknologi pemanfaatan serat daun nanas sebagai alternatif bahan baku tekstil. Teknoin, 13(2).

9. Nguyen, V.-T., & Nguyen, N.-K. (2024). A study of automatic pineapple leaf fibre extraction machine using bidirectional rolling mechanism. International Journal of Integrated Engineering, 16(5), 162–171.

Downloads

Published

2024-10-12