PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA MAKSIM DAN RELEVANSI PADA BUKU HUMOR REMAJA

Penulis

  • Aulia Rachma Pratiwi Universitas Gadjah Mada
  • Natasya Ayu Salsabilla Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.25170/kolita.v23i23.7144

Kata Kunci:

prinsip kerjasama, relevansi, buku humor

Abstrak

Humor merupakan metode komunikasi yang menjadi sarana untuk membangun hubungan interpersonal, menunjukkan solidaritas, serta menciptakan identitas budaya atau kelompok tertentu melalui hal-hal lucu yang terkandung di dalamnya. Dalam dimensi yang lebih dalam, humor juga dapat sebagai media untuk menyampaikan kritik norma sosial, representasi nilai budaya, dan ekspresi tekanan sosial. Oleh karena itu, humor tidak hanya dianggap sebagai elemen yang menghibur, tetapi juga sebagai bentuk komunikasi yang memuat makna-makna yang bersifat implikatur. Penelitian ini mengkaji pelanggaran prinsip kerjasama dan relevansi pada buku humor remaja yang berjudul “Kumpulan Humor Remaja: Humor Masa Kini”. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana pelanggaran maksim percakapan dan ekspektasi relevansi menciptakan efek humor. Penelitian ini menggunakan teori Prinsip Kerjasama yang dikemukakan oleh Grice (1975) untuk mengungkap jenis pelanggaran dalam humor dan teori relevansi yang dikemukakan oleh Sperber dan Wilson (1995) untuk mengetahui bahwa humor memiliki relevansi yang dimanipulasi untuk sehingga ketidaksesuaian yang digambarkan menciptakan efek kejutan.  Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis data secara deskriptif kualitatif, mencakup identifikasi pelanggaran maksim serta eksplorasi pemrosesan ulang relevansi yang memicu efek komedi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis dokumen dengan membaca teks untuk mengidentifikasi elemen humor, menyeleksi data, dan mengelompokkan data berdasarkan kategori pelanggaran maksim percakapan dan relevansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa humor pada masing-masing data muncul dari pelanggaran maksim kualitas, kuantitas, atau relevansi. Dari data yang telah ditemukan, penelitian ini menyimpulkan bahwa aspek linguistik seperti pemilihan gaya bahasa, permainan kata, serta permainan konteks memiliki peran penting dalam pembentukan humor sehingga menghasilkan efek komedi. Selain itu, penerapan teori prinsip kerjasama dan teori relevansi secara efektif menjelaskan mekanisme pembentukan humor dalam percakapan sehari-hari sehingga menghasilkan efek komedi. Di sisi lain, konteks budaya berperan penting dalam membentuk relevansi humor melalui stereotip dan nilai-nilai lokal yang akrab bagi pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi kajian linguistik dan budaya dalam komunikasi humoristik. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengeksplorasi humor pada platform lain, seperti media sosial atau konten digital, yang melibatkan dinamika sosial lebih kompleks dan isu-isu tertentu, untuk memperluas pemahaman tentang humor dalam konteks yang lebih luas.

Diterbitkan

2025-09-18