MASKULINITAS YANG TERLUKA: MENGUNGKAP NARASI PATAH HATI LAKI-LAKI PADA LAGU JAWA POPULER DALAM PERSPEKTIF BUDAYA

Penulis

  • Chyndy Febrindasari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
  • Najahan Musyafa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
  • Millatuz Zakiyah Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.25170/kolita.v23i23.7146

Kata Kunci:

narasi patah hati, lagu Jawa populer, gender, budaya Jawa, wacana naratif

Abstrak

Fenomena patah hati tidak hanya menjadi pengalaman emosional individu, tetapi juga merefleksikan konstruksi sosial dan budaya yang membentuk cara seseorang mengartikulasikan perasaannya. Dalam konteks budaya Jawa, laki-laki kerap diasosiasikan dengan ketegaran, sehingga ekspresi emosional seperti kesedihan atau kehilangan sering kali disalurkan secara tidak langsung. Penelitian ini bertujuan membahas narasi patah hati laki-laki dalam lagu-lagu Jawa populer sebagai bentuk artikulasi emosi yang dipengaruhi oleh konstruksi gender dan nilai-nilai budaya. Menggunakan pendekatan analisis wacana naratif, studi ini mengeksplorasi bagaimana lirik lagu berfungsi sebagai teks naratif yang menyusun pengalaman patah hati melalui alur cerita, metafora, dan simbol budaya. Fokus utama terletak pada struktur narasi emosional dalam lirik lagu, serta bagaimana narasi tersebut mengonstruksi representasi maskulinitas Jawa secara kontekstual. Data diambil dari lagu-lagu Jawa populer seperti karya Denny Caknan, yang dikenal luas di kalangan masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa narasi patah hati dalam lagu-lagu tersebut tidak hanya memuat ekspresi kesedihan, tetapi juga memperlihatkan negosiasi identitas laki-laki yang terjepit antara kebutuhan untuk mengekspresikan kerentanan dan tuntutan budaya untuk tetap tampil kuat. Lagu menjadi ruang simbolik yang memungkinkan laki-laki Jawa menarasikan emosinya secara aman, dengan tetap mempertahankan kehormatan dan citra maskulin. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana pengalaman emosional laki-laki dikonstruksi dan disampaikan melalui narasi dalam medium musik, serta membuka ruang kajian baru dalam linguistik naratif, budaya, dan gender.

Diterbitkan

2025-09-18