INDONESIAN VERBAL PREFIXES: MAPPING FORMS AND FUNCTIONS

Penulis

  • Ridho Tyas Pratama University of Siena

DOI:

https://doi.org/10.25170/kolita.v23i23.7171

Kata Kunci:

Prefix, Voice Marker, Transitive, Intransitive, Passive

Abstrak

Asumsi umum tentang imbuhan verbal dalam Bahasa Indonesia adalah mereka merupakan penanda kalimat (aktif vs pasif) yang muncul dalam bentuk yang berbeda tergantung jenis kata kerja yang terikat dengan imbuhan tersebut. Imbuhan Me- merupakan penanda kalimat aktif yang muncul pada kata kerja transitif. Imbuhan Ber- merupakan penanda kalimat aktif yang muncul pada kata kerja intransitif. Imbuhan Di- merupakan penanda kalimat pasif yang memerlukan agent (pelaku). Imbuhan Ter- adalah penanda kalimat pasif yang tidak memerlukan agent (pelaku) dan kalimat pasif yang tidak sengaja. Asumsi tersebut terbukti tidak sepenuhnya benar. Meskipun dalam beberapa situasi imbuhan verbal berfungsi sebagai penanda kalimat, imbuhan verbal tidak sepenuhnya berfungsi sebagai penanda kalimat di situasi lain. Ada kata kerja intransitif yang diawali Me-, ada kata kerja transitif yang diawali Ber-, ada yang bisa diawali keduanya, dan ada yang tidak bisa diawali keduanya. Hasil yang dikumpulkan tidak membuktikan bahwa asumsi umum benar, namun ada pola yang tergambar antara imbuhan verbal dan jenis kata yang bisa mengambilnya. Ada pemetaan yang lebih rumit antara bentuk dan fungsi dari imbuhan verbal di Bahasa Indonesia dan jenis kata yang bisa mengambil mereka. Pemetaan ini kemungkinan melibatkan aturan, fitur, dan batasan diluar lingkup sintaksis.

Diterbitkan

2025-09-18