Strategi Peningkatkan Kualitas Pendidikan: Pengajaran Komunikatif antarbudaya Guru Filipina dan Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.25170/mitra.v8i2.5523Keywords:
communicative teaching, culture, English, quality education, senior high school, USLSAbstract
Bahasa Inggris sudah lama digunakan sebagai lingua franca atau bahasa pengantar bagi penutur dengan bahasa yang berbeda-beda. Pada zaman globalisasi ini sangat penting untuk menguasai bahasa Inggris terutama generasi muda yang akan menjadi tonggak pembangunan bangsa. Oleh karena itu, institusi pendidikan formal hendaknya memberikan pengalaman belajar bahasa Inggris seluas-luasnya kepada siswa supaya nantinya siswa siap dalam menghadapi persaingan global. Sebagai strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tim pengabdian masyarakat ini memberikan kesempatan pengalaman belajar dengan mahasiswa pengajar Filipina bagi siswa sekolah menegah atas di SMA PL Don Bosko Semarang dan SMA Sedes Sapientiae Bedono. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa kedua sekolah tersebut yang berlokasi di Jawa Tengah. Pendampingan kepada mahasiswa pengajar Filipina yang perlu mempraktekkan pengajarannya di sekolah luar negeri dilakukan supaya tujuan pembelajaran tersampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran sekolah. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa siswa kedua sekolah tersebut menjadi semakin antusias dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran bahasa Inggris yang diajarkan oleh mahasiwa Filipina itu. Siswa pun mendapatkan pengalaman belajar bahasa Inggris yang berbeda dengan pembelajaran yang mereka dapatkan di sekolah. Oleh karena itu, sekolah hendaknya terus membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siswa dalam menambah pengetahuan mereka, terutama dengan memberikan pengalaman belajar dari pengajar asing.
References
Council, N. R. (2013.). Education for life and works: Developing transferable knowledge and skills in the 21st century. Washington D.C.: National Academic Press.
Liu, & Shih-Hsiung. (2014). Excellent mentor teachers’ skills in mentoring for pre-service teachers. International Journal of Education, 6(3), 29-42.
Nelly, Situmorang, R., & Iriani, T. (2022). E-mentoring: Alternatif peningkatkan kompetensi pedagogik . KONSTELASI: Konvergensi Teknologi dan Sistem Informasi, 2(1), 217-228.
Poonpon, K. (2017). Enhancing English skills through project-based learning. The English Teacher, 10.
Rahmawati, M., Budhayanti, C., Kulakmabin, I., & Balmuki, A. (2023). Pelatihan ketrampilan mengajar literasi numerasi bagi Guru YPPK Yan Smit Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 7(2), 159-170.
Rifiyanti, H., Nurtika, M., Nurhayati, I., & Rahayu, S. (2024). Persepsi para pendidik terhadap tantangan-tantangan dalam pengajaran bahasa Inggris. Multidisclipinary Indonesian Center Journal, 1(2), 790-797.
Sulaiman, Y. S. (2021). Pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas Negeri 1. Intelektiva: Jurnal Ekonomi, Sosial, & Humaniora, 2(8), 61-65.
Susini, M., & Ndruru, E. (2021). Strategi meningkatkan kemampuan berbahasa. Linguistic Community Service Journal, 1(2), 37-48.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ekawati Marhaenny Dukut, Krismalita Sekar Diasti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This license allows reusers to distribute, remix, adapt, and build upon the material in any medium or format for noncommercial purposes only, and only so long as attribution is given to the creator. If you remix, adapt, or build upon the material, you must license the modified material under identical terms.