Nasionalisme Soekarno dan Relevansinya Dengan Penguatan Identitas Bangsa Era Reformasi
DOI:
https://doi.org/10.25170/respons.v17i02.421Abstrak
Abstraksi: Soekarno, selain seorang pejuang, juga dikenal sebagai salah satu Bapak Bangsa yang memiliki pemikiran yang komprehensif. Pemikirannya antara lain terwujuddalam nasionalisme, marhaenisme, Pancasila, doktrin Trisakti, dll. Dari pemikiran-pemikiran tersebut, nasionalisme menempati posisi yang cukup sentral. Penelitian-penelitiansebelumnya menunjukkan bahwa nasionalisme merupakan salah satu gagasan pokok yang mendasari gagasan-gagasan politik lainnya. Untuk itu nasionalisme diangkatsebagai tema dalam paper ini, dengan tujuan: 1. memahami apa yang dimaksud dengan nasionalisme Soekarno dan 2. menjelaskan relevansinya terhadap kehidupan berbangsa di masa kini. Untuk menjawab tujuan tersebut, digunakan metode interpretasiterhadap 2 teks yang secara signifikan menampilkan pemikiran nasionalisme Soekarno, yakni: 1. "Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme" ditulis tahun 1926, 2. Pidato tentang Dasar Negara (Pancasila), dalam Rapat Badan Penyelidik Usaha PersiapanKemerdekaan, 1 Juni 1945. Dari interpretasi kedua teks tersebut menunjukkan bahwa ide persatuan merupakan unsur dasar pembentuk nasionalisme Soekarno. Selainitu, nasionalismenya juga disertai dengan kesadaran antikolonialisme, antiimperialismedan terarah pada upaya membangun tatanan sosial yang adil dan makmur.Kata Kunci: Antikolonialisme dan antiimperialisme, masyarakat adil dan makmur,nasionalisme, persatuanAbstract: Soekarno - in addition to a fighter - is also known as one of the Founding Fathers with comprehensive way of thinking. His ideas contained in concepts of nationalism,Marhaenism, Pancasila, the doctrine of Trisakti, etc. Nationalism occupies a fairly central position among Soekarno political views on Indonesia as the researchers reveal. This topic is discussed here in order (1) to understand Soekarno’s view of it and (2) to explain its relevance to the current condition of the nation. For this purpose the researcher made use the interpretation method by reading two texts which significantly illustrate Soekarno’s way of thinking (”Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme” published in 1926 and Pidato tentang Dasar Negara (Pancasila) delivered in the meeting of the CommitteeDiterbitkan
2012-12-01
Cara Mengutip
Poerbasari, A. S. (2012). Nasionalisme Soekarno dan Relevansinya Dengan Penguatan Identitas Bangsa Era Reformasi. Respons: Jurnal Etika Sosial, 17(02), None. https://doi.org/10.25170/respons.v17i02.421
Terbitan
Bagian
Articles