Menggali Cikal-Bakal Martabat Hidup Publik Dalam Terang Filsafat Politik Aristoteles

Penulis

  • Emanuel Prasetyono

DOI:

https://doi.org/10.25170/respons.v17i01.739

Kata Kunci:

Machiavelli, kuasa, massa, martabat manusia, ruang publik, dan kebaikan bersama.

Abstrak

Pemikiran politik Niccollo Machiavelli didasarkan pada konsep mengenai kekuasaan seorang penguasa sebagai kenyataan yang sejati dan rasionalitas universal. Rakyat adalah massa yang menyatakan kepentingan kelompok dan rasionalitas partikular dan karena itu bisa dikuasai dan diatur demi kepentingan kekuasaan. Para moralis tidak menyukai pemikiran Machiavelli kendati banyak penguasa di banyak negara dan menghayati dan mempraktikkan pemikiran Machiavelli. Apabila Negara dikelola menurut pemikiran Machiavelli maka rakyat tidak lebih dari massa tanpa nilai pribadi dan dianggap irasional. Dalam kenyataannya, massa adalah rakyat adalah orang-orang biasa yang sejak dari awal miskin atau dibuat miskin oleh kondisi sosial yang carut-marut dan tidak adil. Artikel ini mau mengangkat sebuah alternative pemecahan terhadap masalah kekacauan akibat penyalahgunaan kekuasaan dalam masyarakat dengan menawarkan kekuatan komunikasi yang merumuskan rasionalitas universal melalui wacana ruang publik.

Referensi

Aristotle. (1995). Politics, translated by Ernest Barker, Oxford: Oxford University Press.
Aristotle. (1999). Nicomachean Ethics, Second Edition, translated with introduction, Notes, and Glossary by Terrence Irwin, Indianapolis/ Cambridge: Hackett Publishing Company
Hardiman, F. Budi (editor). (2010). Ruang Publik. Melacak “Partisipasi Demokratis” dari Polis sampai Cyberspace, Yogyakarta Kanisius.
Haryatmoko. (2011). Etika Publik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Magnis-Suseno, Franz. (1999). Etika Politik. Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Diterbitkan

2019-08-08

Cara Mengutip

Prasetyono, E. (2019). Menggali Cikal-Bakal Martabat Hidup Publik Dalam Terang Filsafat Politik Aristoteles. Respons: Jurnal Etika Sosial, 17(01), 53–68. https://doi.org/10.25170/respons.v17i01.739
Abstract views: 201