Pengaruh tingkat aktivitas fisik terhadap derajat dismenorea primer pada wanita usia dewasa muda

Authors

  • Robi Irawan Atma Jaya Catholic Indonesia University
  • Mariani Santosa FKIK Unika Atma Jaya
  • Edgina Liezandi FKIK Unika Atma Jaya

DOI:

https://doi.org/10.25170/djm.v21i2.3461

Keywords:

intensitas aktivitas fisik, mahasiswi kedokteran, nyeri menstruasi, dismenorea primer

Abstract

Pendahuluan: Dismenorea primer merupakan masalah ginekologis yang paling umum pada wanita dan seringkali menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari. Prevalensi dismenorea primer di Indonesia mencapai 54,89% dan paling banyak ditemukan pada usia produktif. Dismenorea dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah aktivitas fisik. Secara global, 84% wanita dinyatakan kurang melakukan aktivitas fisik. Tingginya prevalensi dismenorea primer dan persentase wanita yang kurang melakukan aktivitas fisik merupakan dasar ketertarikan dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara intensitas aktivitas fisik dengan derajat keparahan dismenorea primer.

Metode: Penelitian ini merupakan sebuah studi analitik potong lintang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2020 dengan total 107 responden yang memiliki usia berkisar antara 17 hingga 22 tahun. Pengambilan data penelitian menggunakan Kuesioner Baecke untuk menilai intensitas aktivitas fisik dan Verbal Multidimensional Scoring System dan Visual Analog Scale untuk menentukan derajat dismenorea primer. Analisis bivariat hubungan intensitas aktivitas fisik dengan derajat keparahan dismenorea primer menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau

Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami dismenorea primer derajat 1 (45,8%) dan memiliki tingkat intensitas aktivitas fisik sedang (58,9%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas aktivitas fisik dengan derajat keparahan dismenorea primer (p=0,290).                                                                            

Simpulan: Tidak ada hubungan antara intensitas aktivitas fisik dengan derajat keparahan dismenorea primer.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA
1. Hoffman B, Schorge J, Halvorson K, Schaffer J, Corton M. Williams Gynecology. 3rd ed. McGraw-Hill Education; 2016.
2. Smith R, Kaunitz A. Dysmenorrhea in adult women: Clinical features and diagnosis [Internet]. 2019 [cited 5 July 2019]. Available from: http://www.uptodate.com/contents/primary-dysmenorrhea-in-adult-women-clinical-features-and-diagnosis
3. Lobo R, Gershenson D, Lentz G, Valea F. Comprehensive Gynecology. 7th ed. Philadelphia: Elsevier; 2012.
4. World Health Organization. Global recommendations on physical activity for health. WHO Press. 2018 [cited 5 July 2019]. Available from: http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheetrecommendations/en
5. Lestari D, Citrawati M, Hardini N. Hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan dismenorea pada mahasiswi FK UPN “Veteran” Jakarta. Majalah Kedokteran Andalas [Internet]. 2018 [cited 10 July 2019];(2). Available from: http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
6. Dwi Silvana P. Hubungan antara Karakteristik Individu, Aktivitas Fisik, dan Konsumsi Produk Susu dengan Dysmenorrhea Primer pada Mahasiswi FIK dan FKM UI Depok Tahun 2012. Universitas Indonesia. Depok;2012.
7. Novia I, Puspitasari N. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea. The Indonesian Journal of Public Health. 2008;4;96-104.
8. Matthewman G, Lee A, Kaur J, Daley A. Physical activity for primary dysmenorrhea: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2018;219(3):255.e1-255.e20.
9. Dehnavi Z, Jafarnejad F, Kamali Z. The Effect of aerobic exercise on primary dysmenorrhea: A clinical trial study. Journal of Education and Health Promotion. 2018;7(1):3.
10. Joshi T, Patil A, Kural M, Noor N, Pandit D. Menstrual characteristics and prevalence of dysmenorrhea in college going girls. Journal of Family Medicine and Primary Care. 2015;4(3):426.
11. Khodakarami, B., Masoomi, S., Faradmal, J., Nazari, M., Saadati, M., Sharifi, F., shakhbabaei, M. The Severity of Dysmenorrhea and its Relationship with Body Mass Index among Female Adolescents in Hamadan, Iran. Journal of Midwifery and Reproductive Health, 2015; 3(4): 444-450.
12. Akbarzadeh M, Tayebi N, Abootalebi M. The Relationship between Age at Menarche and Primary Dysmenorrhea in Female Students of Shiraz Schools. Shiraz E-Medical Journal. 2017;18(9).
13. Dwiputri A. Hubungan Usia Menarche dan Lama Menstruasi dengan Dismenore Primer pada Siswi SMPN 7 Bandung. Universitas Trisakti. Jakarta; 2018.
14. Dutta DC K. DC Dutta's Textbook of Gynecology. Jaypee Brothers Medical Publisher (P) Ltd; 2016.
15. Physiology of the Female Reproductive System | Boundless Anatomy and Physiology [Internet]. Courses.lumenlearning.com. 2019 [cited 20 October 2019]. Available from: https://courses.lumenlearning.com/boundless-ap/chapter/physiology-of-the-female-reproductive-system/
16. Baecke Physical Activity Questionnaire/Modified Baecke Physical Activity Questionnaire [Internet]. Shirley Ryan Ability Lab. 2018 [cited 11 February 2020]. Available from: https://www.sralab.org/rehabilitation-measures/baecke-physical-activity-questionnairemodified-baecke-physical-activity
17. Andersch B, Milsom I. An epidemiologic study of young women with dysmenorrhea. Am J Obstet Gynecol. 1982;144:655–60.

Published

2022-08-27

How to Cite

1.
Irawan R, Santosa M, Liezandi E. Pengaruh tingkat aktivitas fisik terhadap derajat dismenorea primer pada wanita usia dewasa muda. DJM [Internet]. 2022 Aug. 27 [cited 2024 Nov. 5];21(2):127-35. Available from: https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/3461
Abstract views: 491 | PDF downloads: 420