Jalan Pendidikan Untuk Kedaulatan Rakyat dan Demokrasi Sosial: Mohammad Hatta Tentang Cita-Cita Kemerdekaan Indonesia

Authors

  • Arif Susanto

DOI:

https://doi.org/10.25170/respons.v17i02.419

Abstract

Abstraksi: Mohammad Hatta (1902-1980) adalah salah satu kontributor utama hal yang dapat kita rumuskan sebagai cita-cita kemerdekaan Indonesia. Tentu agak serampangan jika orang berpandangan bahwa cita-cita tersebut tunggal, menimbang bahwa begitu banyak pahlawan yang memberi sumbangan terhadap bangunan cita-cita negara itu. Secara mendasar, kehendak untuk membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskankehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sebagaimana termaktub dalam UUD 1945 adalah harapan tentang situasi Indonesia merdeka.Kata Kunci: Mohammad Hatta, kemerdekaan, sosialisme, nasionalisme, demokrasi,rakyat, pemimpin, politik kemerdekaan, kedaulatan rakyatAbstract: Mohammad Hatta (1902-1980) is one of the major contributors to the formulation of the ideals of Indonesia’s independence. It is, somehow, indiscriminate to consider such an effort done by Hatta singlehandedly, because there were also many leadersof those times who contributed to it. Fundamentally, it was the hope of everyone to form a government that protects the whole country, promote the social welfare, enhance the intellectual life of the nation, and participate in the establishment of world order based on freedom, lasting peace, and social justice as it was enshrined in the 1945 Constitution.Key Words: Mohammad Hatta, freedom, socialism, nationalism, democracy, the people,the leader, independence politics, popular sovereignty1. PENDAHULUANGagasan kemerdekaan dapat disebut sebagai suatu obsesi berkelanjutan dalam sejarah

Published

2012-12-01

How to Cite

Susanto, A. (2012). Jalan Pendidikan Untuk Kedaulatan Rakyat dan Demokrasi Sosial: Mohammad Hatta Tentang Cita-Cita Kemerdekaan Indonesia. Respons: Jurnal Etika Sosial, 17(02), None. https://doi.org/10.25170/respons.v17i02.419
Abstract views: 72