Memahami Paradigma Pergeseran Kekuasaan Berdasarkan Gagasan Michel Foucault tentang Kuasa dalam Discipline and Punish

Authors

  • Untoro Simon

DOI:

https://doi.org/10.25170/respons.v23i02.556

Keywords:

kuasa, otoritas, wacana, disiplin, subjeksi, power, authority, discourse, discipline, subjection

Abstract

Dalam banyak kasus politik kontemporer, teori tentang kekuasaan
yang terfokus pada otoritas tidak lagi memadai untuk menjelaskan berbagai
fenomena politik. Ini terjadi karena dalam sistem demokrasi masa kini, kehidupan
politik merupakan ruang diskursus gagasan yang mengandaikan kemampuan
berpikir rasional dari partisipannya. Di satu sisi, sistem ini nampak adil karena
menunjukkan ciri egaliter masyarakat yang akan menilai setiap gagasan secara
objektif. Dalam kondisi ini, kekuasaan yang mendasarkan diri pada otoritas
tidak akan mendapat legitimasi yang cukup bila tidak didukung oleh alasanalasan
yang rasional dalam menjalankan kebijakannya. Di sisi lain, dalam
demokrasi semacam ini, hampir selalu muncul kelompok masyarakat dengan
berbagai bentuk teknik kontrol yang mengatasnamakan rasionalitas, dijalankan
oleh tiap individu demi mencapai kekuasaan. Dalam gagasan Michel Foucault
teknik kontrol terhadap masyarakat ini terjadi melalui injeksi pengetahuan dalam
berbagai permainan wacana. Baginya, kehidupan bersama pada dasarnya berciri
politis dan penuh dengan pertarungan rasionalitas. Di sinilah, proses hidup
bersama tidak lagi tergantung sepenuhnya pada institusi atau fi gur tertentu
namun tergantung pada proses penyebaran pengetahuan yang diinjeksikan bagi
setiap individu anggota masyarakat.

In many contemporary political cases, the theory of authority-focused
power is no longer suffi cient to explain various political phenomena. Th is is because
in contemporary democratic system, political life is a space of discursive ideas that
presupposes on the abilities of rational thinking by its participants. On the one hand,
this system seems to be fair because it shows an egalitarian characteristic of society who will value all ideas objectively. Under these circumstances, a power based on authority
will not have suffi cient legitimacy in doing their policy if it is not supported by rational
argumentations. On the other hand, in this kind of democracy, almost always emerges
a group of people with various forms of control techniques in the name of rationality
in order to mobilize people for the sake of power. In Michel Foucault’s idea, these
control techniques are done through knowledge injection in various discourse games.
For him, living together is essentially political and full of rationality contestations.
Here, the process of living together no longer depends entirely on certain institutions
or fi gures but depends on the process of disseminating knowledge injected to each
individual member of society.

 

Author Biography

Untoro Simon

Menyelesaikan studi magister humaniora di Sekolah
Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta (2014). Pengajar Filsafat di
Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya sejak 2015.

References

Alianak, Sonia L., 2014. Th e Transition Towards Revolution and Reform: Th e Arab Spring
Realized?, Edinburg: Edinburg University Press Ltd.
Budi Hardiman, F., 2004. Filsafat Modern Dari Machiavelli sampai Nietzsche, Jakarta:
Gramedia.
Dreyfus, Hubert L. dan Paul Rabinow, 1982. Michel Foucault: Beyond Structuralism and
Hermeneutics, Chicago: University of Chicago Press.
Foucault, Michel, (diterjemahkan oleh Alan Sheridan), 1977. Discipline and Punish: Th e
Birth of Th e Prison, New York: Penguin Books.
Gros, Frederic (ed.), 2005. Michel Foucault: Th e Hermeneutics of Th e Subject, New York:
Palgrave Macmillan.
Gutting, Gary, 2005. Foucault, A Very Short Introduction, Oxford: Oxford University
Press.
Kusumohamidjojo, Budiono, 2014. Filsafat Politik dan Kotak Pandora Abad ke-21,
Yogyakarta: Jalasutra.
Newey, Glen, 2008. Routledge Philosophy Guidebook to Hobbes and Leviathan, London
dan New York: Routledge.
Rogers, Kelly (ed), 1997. Self Interest, An Anthology of Philosophical Perspectives, New
York and London: Routledge.
Scholte, Jan Aart, “What is Globalization? Th e Defi nitional Issue – Again”, dalam CSGR
Working Paper No. 102/02, Desember 2002, Coventry: University of Warwick.
Schroeder, William R., 2005. Continental Philosophy, A Critical Approach, Malden:
Blackwell Publishing.
Sheridan, Alan, 1980. Th e Will to Truth, London: Tavistock Publication Ltd.
Steger, Manfred B., 2009. Globalisms, Plymouth: Rowman and Littlefi eld Publishers,
Inc.
Wahid, Abdurrahman (ed.), 2009. Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam
Transnasional di Indonesia, Jakarta: Th e Wahid Institute

Downloads

Published

2019-06-24

How to Cite

Simon, U. (2019). Memahami Paradigma Pergeseran Kekuasaan Berdasarkan Gagasan Michel Foucault tentang Kuasa dalam Discipline and Punish. Respons: Jurnal Etika Sosial, 23(02), 205–234. https://doi.org/10.25170/respons.v23i02.556
Abstract views: 227 | PDF downloads: 215