ANALISIS INTERFERENSI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI RADIO KOGNITIF UNTUK PITA RADIO DIGITAL DIVIDEND 700 MHZ DI INDONESIA

Authors

  • Jeanita budidharma
  • Lydia Sari
  • Lukas .

Abstract

Teknologi sistem telekomunikasi nirkabel telah berkembang dengan cepat seiring dengan pesatnya permintaan atas layanan sistem telekomunikasi yang handal dan tidak mengenal batas geografis. Semua negara di seluruh dunia saat ini berupaya mengakomodir pengoperasian berbagai teknologi telekomunikasi secara simultan. Peraturan alokasi frekuensi memperoleh perhatian khusus terkait dengan rencana implementasi siaran TV digital di Indonesia. Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data. Siaran TV digital menggunakan teknologi sistem pemancar Digital Video Broadband-Terrestrial (DVB-T). Perencanaan ulang jaringan siaran televisi analog akan menghasilkan spektrum yang disebut sebagai digital dividend yang akan digunakan untuk frekuensi televisi digital dan sistem telekomunikasi bergerak (Long Term Evolution). Pengalokasian frekuensi di Indonesia telah diatur oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, di mana TV Digital akan menggunakan frekuensi 470-694 MHz dan LTE pada frekuensi 694-806 MHz. Terbatasnya alokasi spektrum frekuensi dan kurangnya pemanfaatan spektrum menyebabkan penggunaan spektrum frekuensi tidak efisien sehingga diperlukan adanya teknologi radio kognitif. Hasil simulasi menunjukkan bahwa probabilitas interferensi yang terjadi pada sinyal yang bersisian dapat diperkecil dengan menggunakan teknologi radio kognitif. Kata kunci: DVB-T, LTE, digital dividend, interferensi, radio kognitif

Published

2017-04-30
Abstract views: 56