Pelatihan Coach and Counseling untuk Para Pendamping Anak Jalanan di Yayasan Sahabat Anak Melalui Strategi WDEP

Penulis

  • Yohanes Markus Papu Prodi Bimbingan dan Konseling FPB Unika Atma Jaya

Abstrak

Abstrak Pada proses mendampingi anak jalanan, sukarelawan seringkali mengalami kesulitan untuk menangani masalah-masalah yang dialami anak-anak, baik yang menyangkut masalah belajar maupun masalah keluarga atau pun pribadi. Oleh karena itu, sukarelawan perlu mendapatkan pelatihan dasar tentang konseling agar mereka memiliki keterampilan berkomunikasi dalam menggali masalah anak-anak dan mencari solusi yang tepat. Pelatihan coach and counseling dirancang untuk membantu para sukarelawan menggali sumber masalah dan mencari solusi terbaik bagi anak-anak jalanan. Pelatihan dilaksanakan dalam empat pertemuan pada hari Sabtu dengan empat fasilitator. Metode pelatihan adalah metode SLE (Student Learning Experience) yang bertujuan untuk membuat peserta mengalami sendiri proses belajar sehingga menjadi lebih aktif dan mudah mengingat apa yang telah dipelajari.  Metode SLE terdiri dari IceBreaking, dinamika kelompok (games, roleplay), refleksi, dan tugas rumah. Hasil  umpan balik  peserta menunjukkan bahwa peserta menyukai metode dalam penyampaian materi oleh fasilitator, materi yang diberikan lebih mudah dicerna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tugas-tugas yang diberikan cukup berat tetapi memberikan pengalaman yang menarik, dan panduan strategi WDEP dalam coaching and coaching yang diberikan mudah untuk dipahami. Secara keseluruhan pelatihan ini berjalan dengan baik dan memenuhi harapan peserta. Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan monitoring berupa pelaporan hasil konseling selama tiga bulan dan enam bulan.Kata kunci: sukarelawan, coach and couseling, SLE, WDEPAbstract In the process of the mentoring of street children, volunteers often experience difficulties in dealing with the problems faced by the former. These problems involve both learning difficulties and family and personal quandaries. Thus, the volunteers need basic training in counseling so that they have the skill in communicating and unearthing the children’s problems and finding the solutions. The coach and counseling training, which was conducted in four sessions on Saturday and assisted by four facilitators, was designed to help the learners to do so.  The method used in the training was the Student Learning Experience (SLE), which aims at making the students experience the learning process by themselves so that they become more active in recalling what has been learnt. The SLE method consists of ice-breaking, group dynamics (games, role plays (reflections), and homework. Feedbacks from the participants showed that they liked the method, materials, and the assignments. Overall, the training went well and fulfilled the expectations of the participants. This activity will be followed-up using the mentoring in a form of counseling report for three and six months.Key words: volunteers, coach and counseling, SLE, WDEP

Diterbitkan

2016-10-01

Terbitan

Bagian

Articles
Abstract views: 57

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama