Amartya Sen, Demokrasi dan Teori Keputusan Sosial

Authors

  • Donny Gahral Adian

DOI:

https://doi.org/10.25170/respons.v16i02.730

Keywords:

demokrasi, pengambilan keputusan sosial, prosedur agregasi, kemampuan menggapai kesejahteraan sosial

Abstract

Agregasi merupakan salah satu metode pengambilan keputusan di lingkungan masyarakat demokratis. Kendati demikian, prosedur tersebut bisa menimbulkan masalah terkati kesejahteraan sosial. Prosedur menjadi lebih rumit karena voting – istilah umum untuk agregasi – sebagai mekanisme demokratis bukan hanya mengandung masalah matematis tetapi juga etis. Penyimpulan dari preferensi individu menjadi preferensi sosial mengabaikan kepentingan kaum minoritas. Menurut Amartya Sen, ada kebutuhan kritis untuk memperluas basis-basis informasi tentang kapasitas individual masyarakat guna menggapai kesejahteraan sosial. John Rawls menjabarkannya sebagai daftar kebutuhan primer masyarakat. Sen menambahkan bahwa setiap individu harus mampu menerjemahkan kebutuhan primer tersebut menjadi kemampuan untuk mentransformasikannya menjadi kenyataan. Dengan demikian, keadilan bukan terutama berarti pemerataan sumber daya melainkan kemampuan individu merealisasikan kebutuhan dasarnya.

References

Rawls, John. (1999). A Theory of Justice. Cambridge: Harvard University Press
Mackie, Gerry. (2003). Democracy Defended. Cambridge: Cambridge University Press
Muller, Dennis C. (2003). Public Choice III. Cambridge: Cambridge University Press
Hausman, Daniel M. (1996). Economic Analysis and Moral Philosophy. Cambridge: Cambridge University Press
Moris, Christopher. (2010). Amartya Sen. Cambridge: Cambridge University Press Puppe, Clemens (et.al). The Handbook of Rational and Social Choice. New York: Oxford University Press
Sen, Amartya. 2009. The Idea of Justice. London: Allen lane
-----------------. 2002. Rationality and Freedom. Cambridge: Harvard University Press

Published

2019-08-08

How to Cite

Adian, D. G. (2019). Amartya Sen, Demokrasi dan Teori Keputusan Sosial. Respons: Jurnal Etika Sosial, 16(02), 165–180. https://doi.org/10.25170/respons.v16i02.730
Abstract views: 443