Pluralitas Agama dan Konflik Beragama

Penulis

  • Benyamin Molan Alumnus Sarjana Filsafat Teologi IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.25170/respons.v19i01.427

Abstrak

Pluralitas agama sering dituding  sebagai kondisi yang bersimpul pada konflik dan perseteruan antara kelompok agama. Sesungguhnya konflik dan perseteruan itu bukan merupakan kesimpulan dari perbedaan, melainkan sebuah keputusan imperatif yang sering tidak ada hubungan dengannya, selain hanya memanfaatkan, kondisi tersebut. Konflik­konflik dan perseteruan antar agama harus diamati lebih luas dari ranah agama saja, karena agama berinteraksi dengan budaya dan keterbatasan manusia. Dengan demikian penafsiran dan praktik­praktik serta implementasi kebenaran agama, hendaknya selalu didampingi pertimbangan­pertimbangan  etis dan terus direfleksikan dari dalam, demi menguji kesetiaan agama pada kebenaran­kebenaran yang diwartakan. Agama juga menuntut penghayatan yang mengandaikan kebebasan. Maka agama pun berpotensi untuk menjadi beranekaragam. Tetapi keanekaragaman tidak harus menjadi premis untuk menyimpulkan  adanya konflik. Konflik, seperti juga kerukunan,  merupakan keputusan yang bisa diambil atas dasar perbedaan dan keanekaragaman. Oleh karena itu perlu ada pertimbangan­pertimbangan etis untuk menghasilkan keputusan­keputusan yang bermartabat.

Diterbitkan

2014-07-10

Cara Mengutip

Molan, B. (2014). Pluralitas Agama dan Konflik Beragama. Respons: Jurnal Etika Sosial, 19(01), None. https://doi.org/10.25170/respons.v19i01.427
Abstract views: 89