Krisis Pengamalan Pancasila dan Perlunya Penguatan Ruang Publik Melalui Etika Komunikasi: Sebuah Pendekatan Etika Keutamaan

Penulis

  • Alexander Seran Pusat Pengembangan Etika (PPE) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.25170/respons.v22i02.454

Abstrak

ABSTRAK: Krisis pengamalan Pancasila dalam berbagai pemberitaan media menimbulkan salah persepsi yang cenderung menyalahkan media sebagai biang kerok. Sebaliknya pengamat dan analis sosial atas peran media menilai penguatan ruang publik politik untuk demokrasi tidak tanpa media. Menggunakan media dalam mempromosikan Pancasila adalah suatu keharusan untuk membangun citra positif tentang Pancasila representasi moralitas budi luhur yang menyatakan kehormatan dan kewibawaan sebagai bangsa berbudaya. Fungsi media sebagai sarana pencitraan harus digunakan secara bertanggung jawab untuk memproduksi insight mengenai pendidikan moral yang oleh Jean Baudrillard dinamakan sign value dari Pancasila. Pancasila yang sejatinya adalah prestise moralitas budi luhur harus digelorakan citra melalui media yang menyatakan kehormatan dan kewibawaan sebagai dasar hukum dan pandangan dunia masyarakat majemuk. Oleh sebab itu, pemeliharaannya sebagai sign value tidak tanpa penggunaan media.KATA KUNCI: Krisis, media, Pancasila, dasar hukum, moralitas, dan dunia kehidupan

Diterbitkan

2017-12-01

Cara Mengutip

Seran, A. (2017). Krisis Pengamalan Pancasila dan Perlunya Penguatan Ruang Publik Melalui Etika Komunikasi: Sebuah Pendekatan Etika Keutamaan. Respons: Jurnal Etika Sosial, 22(02), None. https://doi.org/10.25170/respons.v22i02.454
Abstract views: 220