Berpikir Kritis: Sebuah Tantangan dalam Generasi Digital

Penulis

  • Kasdin Sihotang Pusat Pengembangan Etika (PPE) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.25170/respons.v22i02.455

Abstrak

ABSTRAK: Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memiliki sifat ambivalen. Di satu sisi IPTEK telah mengubah kualitas kehidupan manusia dari sisi ekonomi dan dari sisi sosial. Konkretnya, IPTEK telah mampu meningkatkan taraf kehidupan ekonomis masyarakat dan memperpendek jarak sosial. Di sisi lain, kemajuan tersebut membawa dampak negatif yang tidak sedikit seperti tumbuhnya kesesatan berpikir dalam manusia yang berorientasi hanya pada kepentingan diri dan kelompok dan menafi kan standar moral universal. Ekses semua pola pikir yang menyesatkan ini adalah degradasi humanitas sebagai makhluk rasional, makhluk sosial, dan makhluk etis berbudaya. Untuk mengurangi ekses negatif dari IPTEK, berpikir kritis perlu dikembangkan. KATA KUNCI: Berpikir kritis, keutamaan-keutamaan intelektual, eksistensi dan humanitas serta generasi digital.

Diterbitkan

2017-12-01

Cara Mengutip

Sihotang, K. (2017). Berpikir Kritis: Sebuah Tantangan dalam Generasi Digital. Respons: Jurnal Etika Sosial, 22(02), None. https://doi.org/10.25170/respons.v22i02.455
Abstract views: 902