Media Komunitas Sebagai Bentuk Demokrasi Partisipatoris (Studi Pada “Warta Desa” di Pekalongan, Jawa Tengah)
DOI:
https://doi.org/10.25170/interact.v10i1.2321Abstrak
Hubungan antara media dan audiens di era digital terus berubah. Audiens tidak lagi pasif mengkonsumsi agenda yang ditentukan media, melainkan dapat berperan sebagai produsen sekaligus konsumen. Konten media arus utama yang cenderung partisan dan Jawa-sentris mendorong berkembangnya media komunitas yang dikembangkan secara organik di tingkat lokal, berdasarkan kebebasan berekspresi dan demokrasi partisipatif, dan bertujuan untuk mengembangkan wilayah dan mendorong solidaritas di antara warga. Penelitian ini bertujuan menggali secara mendalam bagaimana sebuah media komunitas didirikan, dijalankan, berdampak pada kehidupan bersama warga, dan tantangan apa yang dihadapi. Penelitian dijalankan secara kualitatif dengan metode pengambilan data melalui wawancara mendalam. Hasilnya, ditemukan ada tiga tantangan yang dihadapi oleh media komunitas, yaitu tantangan pendanaan, sumber daya manusia, dan regulasi. Guna mengatasi berbagai tantangan tersebut, media komunitas diharapkan dapat menemukan model bisnis subsidi silang untuk mendanai operasional, memberi honor bagi kontributor, dan berjejaring dengan sesama media komunitas dan AJI untuk advokasi.