AKTIVITAS MOTORIK DUA SISWA DOWN SYNDROME KELAS 3 SLB C DIAN GRAHITA JAKARTA
Keywords:
aktivitas motorik, anak down syndromeAbstract
Aktivitas motorik adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan penggunaan tangan yang memerlukan koordinasi antara otot jari tangan, otot bahu, dan pengendalian pergelangan tangan. Down syndrome merupakan suatu bentuk hambatan yang ditandai oleh keterbelakangan mental. Down syndrome terjadi karena terdapat kelebihan sebuah kromosom ke-21. Kromosom tambahan ini terjadi karena gen-gen yang terkandung di dalamnya menyebabkan protein-protein tertentu terbentuk secara berlebihan di dalam sel. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas motorik yang mampu dilakukan anak penyandang down syndrome di sekolah luar biasa bagian C Dian Grahita. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah panduan observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase kemampuan yang diperoleh kedua subjek tergolong tinggi, yaitu subjek Pi sebanyak 73,39% dan subjek Ch sebanyak 64,10%. Hal ini berarti kedua subjek telah mampu melakukan aktivitas motorik yang melibatkan pengendalian otot jari tangan, pengendalian otot bahu, dan pengendalian pergelangan tangan dengan baik.
References
Baradja, A. (2005). Psikologi perkembangan. Jakarta: Studia Press.
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan anak . Penerbit erlangga.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development. Jakarta: Salemba Humanika.
Selikowitz, M. (2001). Mengenal sindroma down. Jakarta: Arcan.
Sudarnoto, L. F. (2015). Diktat Kuliah Metodologi Penelitian. Jakarta: BK FPB Atma Jaya.