Rasionalitas Pengguna Layanan Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, Batik Trans Solo, dan Transjogja Pada Pilihan Transportasi Publik
DOI:
https://doi.org/10.25170/perkotaan.v17i1.6663Keywords:
Bus Rapid Transit (BRT), TransJakarta, Batik Trans Solo, Transjogja , RationalityAbstract
Penggunaan Bus Rapid Transit (BRT) menjadi bagian penting sebagai transportasi public bagi masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana alasan rasional pengguna layanan TransJakarta, TransJogja dan Batik Trans Solo dalam memilih transportasi public. Karakteristik pengguna, dalam konteks siapa saja yang menggunakan transportasi public serta alasan yang mendasari pemilihan transportasi public tersebut bahan menjadi evaluasi pelayanan. Teori yang digunakan untuk menganalisis yaitu rasionalitas instrumental dari Max Weber. Metode penelitian yang digunakan adalah mix methode, dengan melakuk an observasi, wawancara serta menyebar kuisioner kepada pengguna bus, dengan kuisioner cetak yang diberikan secara langsung atau pun melalui pengisian melalui google form. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik pengguna dipengaruhi oeh rasionalitas instrument. Mayoritas penumpang yaitu pelajar dan karyawan dengan jenis kelamin perempuan dan memiliki pendapatan UMR. Secara rasional instrument, karakteristik penumpang ini membutuhkan transportasi yang murah, aman, nyaman dan menjangkau lokasi yang jauh. Walaupun mereka memiliki kendaraan pribadi, transportasi public ini lebih dipilih dengan berbagai kelebihannya. Mereka juga mengabaikan kelemahan peggunaan bus yang membutuhkan waktu lama untuk sampai tujuan.
References
[1] “5 Cara Mengatasi Lalu Lintas di Jalan”, auto2000.co.id, diakses 1 Maret 2025, [daring], Available: https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/penyebab-kemacetan-lalu-lintas.
[2] “Jumlah Penumpang dan Pendapatan Transjakarta menurut Koridor E”, bps, diakses pada 3 Maret 2025, [daring], Available: https://jakarta.bps.go.id
[3] “4 Manfaat yang didapat ketika Memiliki Kendaraan Pribadi, otomotifkompas, kompas, [daring], Available:
[4] “Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum”, Dinas Perhubungan Indonesia, diakses pada 2 Maret 2025, [daring], Available:.https://dephub.go.id/post/read/gerakan-nasional-kembali-ke-angkutan-umum
[5] “ 5 Kota Paling Macet di Indonesia’, detik, diakses pada 1 Maret 2025, [daring], Available:.
https://www.detik.com/bali/berita/d-7779162/daftar-5-kota-paling-macet-di-indonesia
[6] Nikitas, A. & Karlsson, M. (2015).” A Worldwide State-of-the-Art Analysis for Bus Rapid Transit: Looking for the Success Formula”. Journal of Public Transportation 18(1):1-33. doi: 10.5038/2375-0901.18.1.3
[7] Liu, Q., Liddawi, S, & Han, Y. (2015) “Key Factors of Public Attitude towards Sustainable Transport Policies: A Case Study in Four Cities in Sweden”. Thesis. Blekinge Institute of Technology, Karlskrona, Sweden.
[8] Matsumoto, N. (2006). Analysis of policy processes to introduce Bus Rapid Transit systems in Asian cities from the perspective of lesson-drawing: cases of Jakarta, Seoul, and Beijing. Paper written under the Urban Environmental Management Project of The Institute for Global Environmental Strategies (IGES), Japan.
[9] Hidalgo, D. & Graftieaux, P. (2008). Bus Rapid Transit Systems in Latin America and Asia: Results and Difficulties in 11 Cities. Transportation Research Record. 2072. 77-88. Doi:10.3141/2072-09.
[10] Hossain, M (2006). The Issues and Realities of BRT Planning Initiatives in Developing Asian Cities. Journal of Public Transportation, (9):3, 69-87. 2006. doi: 10.5038/2375-0901.9.3.4
[11] “Jumlah Penumpang Perkotaan Terangkut”, bappeda, diakses pada 20 Februari 2025, [daring], Available:
http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar/index/670-jumlah-penumpang-perkotaan-terangkut?id_skpd=41 diakses pada 15 Juni 2022
[12] “Jumlah Penumpang BST Tembus 200.000 Orang pada Maret 2021”, pikiranrakyat, diakses pada 3 Maret 2025, [daring], Available: www.ikiran-rakyat.com/nasional
[13] Sugianto,S & Kurniawan, M. Arief (2020). Tingkat Ketertarikan Masyarakat terhadap Transportasi Online, Angkutan Pribadi dan Angkutan Umum Berdasarkan Persepsi. Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik. Doi : 10.52920/jttl.v1i2.11
[14]Patonah, Isma; Sambella, Mutiara; Az-Zahra, Salma Mudjahidah (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Kombinasi (Mix Method). Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. Doi : 10.23969/jp.v8i3.11671
[15] Yam, Jim Hoy (2022). Refleksi Penelitian Metode Campuran (Mixed Method). Empire. Doi : 10.33592/empire.v2i2.3310
[16] “Jumlah Penumpang dan Pendapatan Trans Jakarta menurut Koridor dan Rute”, bps, diakses pada 15 Juni 2024, [daring], Available at: https://jakarta.bps.go.id/indicator/17/812/1/jumlah-penumpang-dan-pendapatan-trans-jakarta-menurut-koridor-rute.html diakses pada 15 Juni 2024.
[17] “Jumlah Penumpang BST tembus 200.000 orang”, timlo, diakes pada 15 Juni 2024, [daring], Available at: https://timlo.net/baca/141100/jumlah-penumpang-bst-tembus-200-000-orang-pada-maret-2021/
[18] “Jumlah Penumpang Perkotaan Terangkut”, bappeda, Diakses pada 15 Juni 2024 [daring], Available at: http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar/index/670-jumlah-penumpang-perkotaan-terangkut?id_skpd=41
[19] Johnson, D. Paul (1986), “Teori Sosiologi Klasik”, Jakarta, Gramedia Pustaka Tama
[20] Supraja,M. Alfred Schutz : Rekonstruksi Teori Tindakan Max Weber (2012). Jurnal Pemikiran Sosiologi. Doi : 10.22146/jps.v1i2.23447