Apakah Anak Yang Bekerja Sebagai Pemulung Masih Mempunyai Motivasi Belajar?

Authors

  • Gabrielle Deanella Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Denella Sephianty Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Carissa Ardiani Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Clara R. P. Ajisuksmo Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

DOI:

https://doi.org/10.25170/perkotaan.v15i1.5535

Keywords:

anak bekerja, anak putus sekolah, anak marjinal, motivasi belajar

Abstract

Himpitan kemiskinan keluarga menjadi pendorong utama putus sekolah dan keterlibatan anak dalam kegiatan ekonomi, guna membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga untuk mempertahankan kehidupan. Salah satu bentuk keterlibatan ekonomi anak adalah menjadi pemulung. Kegiatan sebagai pemulung dipandang mudah karena tidak melalui seleksi dan ijasah, namun penghasilan yang diperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran motivasi belajar dari anak yang bekerja sebagai pemulung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara kepada dua orang anak laki-laki yang bekerja sebagai pemulung di TPST Bantar Gebang, Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Sampel penelitian dilakukan secara purposive yaitu dua anak laki-laki berusia 11 tahun yang bekerja sebagai pemulung dan merupakan siswa kelas 5 sekolah dasar. Untuk memperoleh informasi terkait motivasi belajar, digunakan protokol wawancara yang dikembangkan peneliti. Triangulasi dilakukan dengan mewawancarai guru dari anak yang bekerja sebagai pemulung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang bekerja menjadi pemulung di TPST Bantar Gebang Bekasi, masih mempunyai cita-cita dan tekun mengikuti pelajaran formal di sekolah serta ekstra kurikuler dengan harapan menambah pengetahuan sehingga memperoleh pekerjaan yang layak di masa depan.

References

I. Ikawati, "Faktor yang Mempengaruhi anak bekerja," Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, vol. 14, no. 2, pp. 197–210, 2015.

S. Sukmarita, "Hubungan antara keterlibatan anak dalam kegiatan ekonomi dengan putus sekolah di Jorong Pasar Sialang Gaung Kabupaten Dharmasraya," SPEKTRUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), vol. 1, no. 1, pp. 264-279, 2013, doi: https://doi.org/10.24036/spektrumpls.v1i1.1757.

H. Quraisy and J. Arifin, "Kemiskinan dan putus sekolah," Jurnal Equilibrium. Pendidikan Sosiologi, vol. IV, no. 2, pp. 164-173, 2016.

T. Xayavong and P. Pholphirul, "Child labour and school dropout in least-developed countries: empirical evidence from Lao PDR," International Journal of Education Economics and Development (IJEED), vol. 9, no. 1, 2018.

E. C. Mussa, A. Mirzabaev, A. Admassie, E. Nshakira-Rukundo, and J. Braun, "Does childhood work impede long-term human capital accumulation? Empirical evidence from rural Ethiopia," International Journal of Educational Development, vol. 66, pp. 234-246, 2019, doi: https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2018.09.001.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, "Profil Anak Indonesia 2020," Jakarta: Kemen PPPA, 2020.

S. Saleh, M. Akhir, and S. B. Siswa, "Eksploitasi pekerja anak pemulung," Postkrit: Jurnal Sociology of Education, vol. VI, no. 1, pp. 10-20, 2018. Available: https://journal.unismuh.ac.id/index.php/postkrit/index.

A. Abdillah, M. Maddatuang, and U. Uca, "Studi karakteristik kehidupan sosial dan ekonomi pemulung di tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar," Jurnal Environmental Science, vol. 2, no. 1, pp. 15-29, 2019.

A. Ferusgel, R. M. Nasution, and M. Butar-Butar, "Keluhan gangguan kulit pada pemulung wanita di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun," Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, vol. 3, no. 2, pp. 145-152, 2018. Available: https://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php.

S. Singga, "Gangguan kesehatan pada pemulung di TPA Alak Kota Kupang," Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, vol. 10, no. 1, pp. 30-35, 2014, doi: 10.30597/mkmi.v10i1.475.

T. Liani and J. Marpaung, "Faktor penyebab anak putus sekolah," Jurnal Cahaya Pendidikan, vol. 5, no. 2, pp. 13-24, 2019.

V. B. Mua, E. P. Manginsela, and J. Baroleh, "Faktor-faktor penyebab putus sekolah dari anak petani dan non-petani di Desa Sea dan Desa Warembungan Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa," Agri-Sosio Ekonomi Jurnal Ilmiah Sosial ekonomi Pertanian, vol. 13, no. 3A, pp. 313-322, 2017.

F. Adelia and I. Irmawati, "Factors causing school drop outs in Nagari Tanjung Betung, Rao Selatan district, Pasaman Regency," SPEKTRUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), vol. 8, no. 2, pp. 194-200, 2020, doi: 10.24036/spektrumpls.v8i2.109307.

N. A. K. Dewi, A. Zukhri, and I. K. Dunia, "Analisis faktor-faktor penyebab anak putus sekolah usia pendidikan dasar di Kecamatan Gerokgak Tahun 2012/2013," Jurnal Pendidikan Ekonomi Undhiksa, vol. 4, no. 1, 2014, doi: http://dx.doi.org/10.23887/jjpe.v4i1.1898.

K. S. S. Ulandari, I. K. Dibia, and D. N. Sudana, "Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SD kelas V semester ganjil di Desa Buruan," Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, vol. 2, no. 1, 2014.

C. Heady, "The Effect of child labor on learning achievement," World Development, vol. 31, no. 2, pp. 385-398, 2013.

Downloads

Published

06-08-2024

How to Cite

[1]
G. Deanella, D. Sephianty, C. Ardiani, and C. R. P. Ajisuksmo, “Apakah Anak Yang Bekerja Sebagai Pemulung Masih Mempunyai Motivasi Belajar?”, j. perkota., vol. 15, no. 1, pp. 28–37, Aug. 2024.

Issue

Section

Original Articles
Abstract views: 44 | PDF downloads: 29

Most read articles by the same author(s)