Penurunan Kualitas Air Reverse Osmosis Selama Penyimpanan Ditinjau dari Kontaminasi Bakteri
DOI:
https://doi.org/10.25170/perkotaan.v14i2.5623Keywords:
Air reverse osmosis, Pertumbuhan bakteri, Pour plate, Pengaruh penyimpanan, Keamanan airAbstract
Teknologi Reverse Osmosis merupakan salah satu metode untuk mengolah dan memurnikan air agar dapat dikonsumsi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kebersihan air merupakan cara penyimpanannya. Oleh karena itu, akan dilakukan evaluasi salah satu sumber air RO di daerah Jakarta Utara untuk menilai pertumbuhan bakteri dari sumber air tersebut dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memastikan apakah air RO aman dikonsumsi jika disimpan dalam jangka panjang. Sampel air dibagi menjadi 3 kelompok. Sampel 1 diambil dengan cara steril dan disimpan dalam wadah steril. Sampel 2 ditampung dalam botol lalu dituang ke gelas. Sampel 3 langsung ditampung dalam botol. Profil bakteri dari air RO akan diuji dengan teknik pour plate menggunakan media Nutrient Agar dan pengamatan akan dilakukan pada hari ke-0, 7, dan 11. Untuk sampel 1 tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri pada hari ke-0, namun terdapat pertumbuhan bakteri pada hari ke-7 dan 11. Untuk sampel 2 dan 3, ditemukan adanya pertumbuhan bakteri mulai dari hari ke-0 sampai 11. Jika sampel 3 dan sampel 2 dibandingkan, dapat diamati bahwa jumlah bakteri pada sampel 3 lebih sedikit dibandingkan sampel 2. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, dapat dilihat bahwa cara penyimpanan sampel dapat mempengaruhi jumlah bakteri. Untuk sampel 3, air langsung disimpan dalam botol saja sedangkan untuk sampel 2, air masih dituang lagi dari botol ke dalam gelas sehingga kemungkinan terjadi kontaminasi silang lebih besar. Lalu, dapat diamati juga bahwa jumlah bakteri yang tumbuh akan semakin banyak seiring berjalannya waktu. Ini dapat terjadi karena wadah sering dibuka tutup sehingga dapat terjadi kontaminasi bakteri dari lingkungan sekitar yang lebih banyak. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa air RO tidak bisa digunakan untuk penyimpanan jangka panjang karena terjadi peningkatan pertumbuhan bakteri sehingga menjadi tidak aman untuk diminum.
References
M. Syahid, M. R. -, N. A. -, S. Arief, and I. Fathar, “Pengolahan Air Minum Sistem Reverse Osmosis di Pesantren Hidayatullah Gowa.,” J. TEPAT Appl. Technol. J. Community Engagem. Serv., vol. 2, no. 2, pp. 60–65, Dec. 2019, doi: 10.25042/jurnal_tepat.v2i2.112.
L. Kusumastuti Wardana, “Pengolahan Air Mineral dalam Kemasan Rendah Kontaminasi,” BERDIKARI J. Inov. Dan Penerapan Ipteks, vol. 6, no. 2, 2018, doi: 10.18196/bdr.6243.
S. M. Wijaya, A. O. Putri, and A. Wijaya, “Analysis and Strategy for Providing Clean Water To The Surrounding Community In The Muara Angke Area,” Int. J. Appl. Econ. Bus., vol. 1, no. 2, pp. 736–744, Aug. 2023, doi: 10.24912/ijaeb.v1i2.736-744.
M. Qasim, M. Badrelzaman, N. N. Darwish, N. A. Darwish, and N. Hilal, “Reverse osmosis desalination: A state-of-the-art review,” Desalination, vol. 459, pp. 59–104, Jun. 2019, doi: 10.1016/j.desal.2019.02.008.
A. I. Cahyadi, R. Ruslami, and S. Sudigdoadi, “Studi Kualitas Air Reverse Osmosis Secara Mikrobiologi pada Dua Unit Hemodialisis di Kota Bandung,” J. Sist. Kesehat., vol. 1, no. 3, Nov. 2016, doi: 10.24198/jsk.v1i3.10352.
Y. Mardiyati, “Uji Mikrobiologi Air Perpipaan di Dusun Mundukkunci Desa Tegallinggah,” Int. J. Appl. Chem. Res., vol. 3, no. 2, Oct 2021, doi:10.23887/ijacr.v3i2
R. Habullah, “Analysis of Coliform Bacteria Contamination and Escherichia coli soy milk sold in Supermarkets of Manado city,” vol. 4, no. 1, 2015.
M. T. Madigan, T. D. Brock, K. S. Bender, D. H. Buckley, W. M. Sattley, and D. A. Stahl, Brock biology of microorganisms, Fifteenth edition. Boston: Pearson, 2018.
J. K. Fredrickson, D. L. Balkwill, M. F. Romine, and T. Shi, “Ecology, physiology, and phylogeny of deep subsurface Sphingomonas sp,” J. Ind. Microbiol. Biotechnol., vol. 23, no. 4–5, pp. 273–283, Oct. 1999, doi: 10.1038/sj.jim.2900741.
J. Silalahi, S. M. Sinaga, N. Ginting, and F. Rahman, “Education on the impact of reverse osmosis (ro) drinking water toward health in village pb Selayang II Medan,” ABDIMAS TALENTA J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 4, no. 2, pp. 773–779, Dec. 2019, doi: 10.32734/abdimastalenta.v4i2.4232.
S. Grbavčić et al., “Production of lipase and protease from an indigenous Pseudomonas aeruginosa strain and their evaluation as detergent additives: Compatibility study with detergent ingredients and washing performance,” Bioresour. Technol., vol. 102, no. 24, pp. 11226–11233, Dec. 2011, doi: 10.1016/j.biortech.2011.09.076.
O. Atilola, R. Gyawali, S. Aljaloud, and S. Ibrahim, “Use of Phytone Peptone to Optimize Growth and Cell Density of Lactobacillus reuteri,” Foods, vol. 4, no. 3, pp. 318–327, Aug. 2015, doi: 10.3390/foods4030318.
E. Sh. Awad, T. M. Sabirova, N. A. Tretyakova, Q. F. Alsalhy, A. Figoli, and I. K. Salih, “A Mini-Review of Enhancing Ultrafiltration Membranes (UF) for Wastewater Treatment: Performance and Stability,” ChemEngineering, vol. 5, no. 3, p. 34, Jul. 2021, doi: 10.3390/chemengineering5030034.
N. I. Said, “UJI KINERJA PENGOLAHAN AIR SIAP MINUM DENGAN PROSES BIOFILTRASI, ULTRAFILTRASI DAN REVERSE OSMOSIS (RO) DENGAN AIR BAKU AIR SUNGAI,” J. Air Indones., vol. 5, no. 2, Feb. 2018, doi: 10.29122/jai.v5i2.2444.
D. Zhang, L. Ren, Y. Zhang, N. Xue, K. Yang, and M. Zhong, “Antibacterial activity against Porphyromonas gingivalis and biological characteristics of antibacterial stainless steel,” Colloids Surf. B Biointerfaces, vol. 105, pp. 51–57, May 2013, doi: 10.1016/j.colsurfb.2012.12.025.
