PENERIMAAN DIRI DAN KETERBUKAAN DIRI MAHASISWA
DOI:
https://doi.org/10.25170/psikoedukasi.v23i1.7069Kata Kunci:
keterbukaan diri, penerimaan diri, mahasiswa bimbingan dan konselingAbstrak
Keterbukaan diri adalah kemampuan individu untuk mengungkapkan diri yang dilihat dari aspek intended disclosure, amount of disclosure, positive-negative, honesty-accuracy, control of depth, dan relevance-message nature. Penerimaan diri adalah penilaian positif individu mengenai diri fisik, psikis, moral, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dan keterbukaan diri pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2020-2022 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Penelitian ini menggunakan skala penilaian keterbukaan diri dan penerimaan diri. Instrumen penerimaan diri terdiri dari 43 pernyataan valid dengan reliabilitas sebesar .955. Variabel keterbukaan diri diukur dengan instrumen Revised Self-Disclosure Scale terdiri dari 15 pernyataan valid dengan reliabilitas sebesar .879. Teknik analisis data stastistik menggunakan uji korelatif dengan rumus korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan keterbukaan diri dengan (p =.141) lebih besar dari taraf signifikansi .05. Saran kepada Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling agar mengadakan kegiatan seminar yang berkaitan dengan karakteristik sebagai calon konselor. Bagi Dosen Pembimbing Akademik Bimbingan dan Konseling disarankan membantu mahasiswa dalam mengatasi hambatan selama perkuliahan, saran kepada mahasiswa BK agar meningkatkan kemampuan keterbukaan diri dan mengkaji lebih mendalam mengenai variabel lain yang memengaruhi keterbukaan diri.
Referensi
Ad, Z. (2020). Regulasi diri mahasiswa ditinjau dari keikutsertaan dalam organisasi mahasiswa (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).
Achmad, A. A., & Nurhadianti, R. D. D. (2023). Hubungan konsep diri dan keterbukaan diri dengan komunikasi interpersonal pada mahasiswa erantau di universitas persada indonesia YAI. Psikologi Kreatif Inovatif, 3(1), 96-105.
Agustin, P. T. (2018). Hubungan antara self acceptance dengan loneliness pada perempuan lajang di Surabaya (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945).
Alfatihah, I. A., & SAP, F. P. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri anak berkebutuhan khusus tuna netra di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.
Alwi, I. (2015). Kriteria empirik dalam menentukan ukuran sampel pada pengujian hipotesis statistika dan analisis butir. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2).
Ardilla, F., & Herdiana, I. (2013). Penerimaan diri pada narapidana wanita. Jurnal psikologi kepribadian dan sosial, 2(1), 1-7.
Bailey, L. C. (2014). Disclosure decision model: analysis of private and workplace friendships. Wake Forest University.
Bali, M. M. E. I. (2017). Model interaksi sosial dalam mengelaborasi keterampilan sosial. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 4(2). DOI: https://doi.org/10.33650/pjp.v4i2.19
Fatmawijaya, H. A. (2015). Studi deskriptif kompetensi kepribadian konselor yang diharapkan siswa. Psikopedagogia, 4(2), 124-135.
Fauziah, A. (2018). Analisis faktor yang berhubungan dengan self acceptance penderita hiv dan aids dalam kelompok dukungan sebaya (kds) berdasarkan teori health belief model (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Faradina, N. (2016). Penerimaan diri pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(1).
Fuzari, R. (2021) Hubungan self-esteem dengan self-disclosure pada mahasiswa pengguna media sosial instagram di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.
Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri (keterbukaan diri ) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal ilmiah widya warta, 33(1), 95-112.
Gamayanti, W. (2016). Gambaran penerimaan diri (self-acceptance) pada orang yang mengalami skizofrenia. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(1), 139-152. DOI:https://doi.org/10.15575/psy.v3i1.1100
Griffith, K. H., & Hebl, M. R. (2002). The disclosure dilemma for gay men and lesbians: "Coming out" at work. Journal of Applied Psychology, 87(6), 1191–1199. https://doi.org/10.1037/00219010.87.6.1191
Gusmawati, G., Taufik, T., & Ifdil, I. (2016). Kondisi self disclosure mahasiswa bimbingan dan konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 4(2), 92-97.48
Herminingsih, Y. K., & Astutik, Y. (2013). Hubungan penerimaan diri dengan penalaran moral pada penghuni lembaga pemasyarakatan anak di Blitar. Jurnal Psikologi Tabularasa, 8(2).
Ifdil, I. (2013). Konsep dasar keterbukaan diri dan pentingnya bagi mahasiswa bimbingan dan konseling. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(1), 110-117.
Ifdil, M. S. (2019). Hubungan body image dengan penerimaan diri mahasiswa putri relationship between body image and self-acceptance of female students. Padang. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia, 3(3), 129-136.
Irani, L. C., & Laksana, E. P. (2018). Konsep diri dan keterbukaan diri remaja broken home yang diasuh nenek (Doctoral dissertation, State University of Malang).
Irawan, S. (2017). Pengaruh konsep diri terhadap komunikasi interpersonal mahasiswa. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 7(1), 39-48.
Johnson, D. W., & Noonan, M. P. (1972). Effects of acceptance and reciprocation of self-disclosures on the development of trust. Journal of Counseling Psychology, 19(5), 411–416. https://doi.org/10.1037/h0033163
Jourard, S. M. (1971). The transparent self.
Kartikarini, R. K., & Purwanti, M. (2022). Gambaran social self-efficacy, self-disclosure, dan status pertemanan pada mahasiswa baru. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 11(1), 20-40.
Lawrence B. Rosenfeld (1979) Self‐disclosure avoidance: Why I am afraid to tell you who I am, Communication Monographs, 46:1, 63-74. DOI : https://doi.org/10/1080/03637757909375991
Maharani, L., & Hikmah, L. (2015). Hubungan keterbukaan diri dengan interaksi sosial mahasiswa d sekolah menengah pertama Minhajuth Thullab Way Jepara Lampung Timur. KONSELI: Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal), 2(2), 57-62. DOI: https://doi.org/10.24042/kons.v2i2.1459
Marni, A., & Yuniawati, R. (2015). Hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri pada lansia di panti wredha budhi dharma yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Ahmad Dahlan).
Mutawadhiah, A., & Purwoko, B. (2017). Penerapan permainan self -development dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan keterbukaan diri siswa kelas VIII SMPN 2 Sekaran Lamongan. Jurnal BK UNESA, 7(2).49
Masyithah, D. (2012). Hubungan dukungan sosial dan penerimaan diri pada penderita pasca stroke (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Nasution, S. (2017). Variabel penelitian.‖ Raudhah 05, 2: 1–9.
Nilsson, D. E., Strassberg, D. S., & Bannon, J. (1979). Perceptions of counselor self-disclosure: An analogue study. Journal of Counseling Psychology, 26(5), 399–404. https://doi.org/10.1037/0022-0167.26.5.399
Ningsih, W., Sihabuddin, S., & Praceka, P. A. (2015). Keterbukaan diri Pada Media Sosial (Studi Deskriptif pada media sosial anonim legatalk) (Doctoral dissertation, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Novika, I. (2016). Uji validitas instrumen. Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 56.
Nurjanis, N. (2018). Self disclosure antara suami istri. Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(1), 19-30.
Nursyamsi, N. (2017). Kepribadian Konselor Efektif. Jurnal Al-Taujih: Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami, 3(2), 1-7.
Oktaviani, R., & Susilo, A. T. (2020). Hambatan keterbukaan diri dengan teman sebaya: studi kasus dua siswa SMK. Jurnal Psikoedukasi dan Konseling, 4(2), 52-66. DOI: https://doi.org/10.20961/jpk.v4i2.46748
Putri, A. (2016). Pentingnya kualitas pribadi konselor dalam konseling untuk membangun hubungan antar konselor dan konseli. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 1(1), 10-13.
Ramadhana, M. R. (2018). Keterbukaan diri dalam komunikasi orangtua-anak pada remaja pola asuh orangtua authoritarian. Channel Jurnal Komunikasi, 6(2), 197-204.
Rhosyidah, K. (2015). Pengaruh keterbukaan diri (self disclosure) terhadap keterampilan komunikasi interpersonal menantu perempuan pada ibu mertua di daerah Karanganyar Probolinggo (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Ridha, M. (2013). Hubungan antara body image dengan penerimaan diri pada mahasiswa Aceh di Yogyakarta. EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi, 1(1).50
Safitri, A. N. (2021). Hubungan body image dan penerimaan diri dengan kepercayaan diri remaja (studi korelasional terhadap mahasiswa kelas VIII SMP Negeri 44 Bandung tahun ajaran 2020/2021) (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Sari, E. P., & Nuryoto, S. (2002). Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari kematangan emosi. Jurnal psikologi, 29(2), 73-88.
Septiani, D., Azzahra, P. N., Wulandari, S. N., & Manuardi, A. R. (2019). Keterbukaan diri dalam komunikasi interpersonal: kesetiaan, cinta, dan kasih sayang. Fokus (Kajian Bimbingan & Konseling Dalam Pendidikan), 2(6), 265-271.
Sudarnoto, L. F. N. (2018). Bahan ajar metodologi penelitian. Jakarta: Atma Jaya.
Wahyuti, S. M. (2015). Pengembangan keterampilan sosial siswa melalui pemahaman multikultural dalam bimbingan konseling. Jurnal ISPI, 2(1), 26-34.
Wheeless, L. R. (1976). Self‐disclosure and interpersonal solidarity: Measurement,validation, and relationships. Human Communication Research, 3(1), 47-61. DOI: https://doi.org/10.1111/j.1468-2958.1976.tb00503.x
Wheeless, L. R., & Grotz, J. (1976). Conceptualization and measurement of reported self‐disclosure. Human communication research, 2(4), 338-346. DOI : https://doi.org/10.1111/j.1468-2958.1976.tb00494.x
Yusuf, A. M. (2017). Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan penelitian gabungan